KUPANG (Hidayatullah.or.id) — Tepat pada pukul 10.00 WITA di ruangan Masjid Al Aqsho Kampus II Hidayatullah Kupang yang berada di Desa Batakte, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) telah dilaksanakan pernikahan massal mubarak sebanyaj tiga pasang santri.
Sebanyak dua pasang yang telah melangsungkan pernikahan yang penuh sakral. Pasangan tersebut yaitu Bahder Lajamuddin mempersunting gadis bernama Neneng Amalia Kase dan selanjutnya Muhammad Arifuddin yang mempersunting gadis bernama Anita Usman Pewa.
Hadir dalam kegiatan pernikahan mubarak tersebut Ketua DPRD NTT Haji Anwar Pua Geno, General Manager PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Kupang Burhan Zahim, Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) NTT Haji Darwis, Ketua Baznas NTT Said Sagran, Ketua MUI Kota Kupang Haji Muhammad. Ada juga tampak Haji Awang Notoprawiro yang merupakan pewakaf lahan sebidang tanah untuk Pesantren Hidayatullah serta beberapa tokoh masyarakat setempat dan ratusan hadirin.
Ketua DPRD NTT, H. Anwar Pua Geno dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya terhadap Pondok Pesantren Hidayatullah Kupang dan Hidayatullah secara umum yang menurutnya telah menjadi bagian penting dalam pembangunan terutama dalam menjaga keharmonisan hidup bermasyarakat.
“Pondok Pesantren Hidayatullah di Desa Batakte Kupang Barat ini turut menjaga keharmonisan, keseragaman dan kerukunan antar umat beragama. Semoga hal semacam ini terus dijaga untuk keberlangsungan hidup berdampingan,” kata Pua Geno.
Perlu diketahui bahwa lingkungan Pondok Pesantren Hidayatullah di Desa Batakte Kupang Barat memang berada di tengah-tengah lingkungan non muslim. “Saling menjaga keharmonisan hidup bersama itulah yang paling utama,” demikian pesan politisi Golkar ini.
Masih dalam kesempatan yang sama, Ketua MUI Kota Kupang H. Muhammad sekaligus salah satu perintis Hidayatullah Kupang menyampaikan sambutan bahwa, awal-awal merintis lembaga perjuangan Hidayatullah ini salah satu tradisinya adalah menikahkan santri putra dengan santri putri.
“Masing masing pasangan tidak saling mengenal. Alhamdulillah, setelah dinikahkan nantinya mereka akan ditugaskan. Itulah yang pernah terjadi pada perintisan awal Hidayatullah Kupang yakni Ustadz Abdullah Azzam yang pernah ditugaskan di Kupang sini,” katanya.
Ustadz Usman Mamang, Ketua DPW Hidayatullah NTT menyampaikan hal yang senada bahwa, pernikahan kali ini adalah pernikahan penugasan. Pasalnya, jelas dia, pengantin dua pasang ini akan ditugaskan di daerah tugas dakwah ke pelosok pulau Flores tepatnya di Desa Muroutak.
Kepala KUA memberikan wejangan dalam khutbah nikahnya, agar pasangan pengantin baru selalu saling berkomunikasi dan saling memahami dalam menjalin rumah tangga karena itulah kunci kekuatan rumah tangga.
“Selalu berdekat diri kepada Allah Subhanahu Wata’ala agar rumah tangga yang diinginkan tercapai sakinah mawaddah warohmah,” pesannya.*/Usman Aidil Wandan