MOROWALI UTARA (Hidayatullah.or.id) — Tidak saja melakukan pendampingan dalam pengenalan agama Islam di berbagai titik rentan, Persaudaraan Dai Indonesia (Posdai) yang selama ini memiliki concern untuk pembinaan aqidah Islam muallaf pedalaman dan suku terasing juga sedang mempersiapkan sekolah untuk anak anak di kawasan tersebut.
“Kami melihat pendidikan untuk anak anak muallaf suku terasing sangat penting dan perlu menjadi perhatian, sebab mereka adalah anak anak bangsa juga yang memiliki hak mendapat akses terhadap pendidikan,” kata Ketua Posdai Pusat Ust. Abdul Muin Assangkabira kepada media ini, Kamis, 16 Muharam 1445 (3/8/2023).
Abdul Muin mengatakan, saat ini Posdai sedang mempersiapkan pendirian Sekolah Anak Pedalaman Suku Wana.
Dia menyebutkan, di kawasan selama beberapa tahun terakhir ini Posdai intensif melakukan pendampingan khususnya pada muallaf Suku Wana yang mendiami bilangan Fatu Marando, Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah, dan sekitarnya.
Posdai juga pernah mengirim anak anak muallaf Suku Wana untuk belajar di Sekolah Dai yang dikelola di Ciawi, Bogor, Jawa Barat. Meski butuh proses adaptasi yang cukup panjang dan melelahkan, Abdul Muin mengatakan, putra Suku Wana dinilai memiliki bakat yang baik dalam menyerap pelajaran.
“Walaupun mereka tinggal di hutan dan nyaris tak ada akses teknologi yang bisa mereka dapatkan, namun saat belajar di Posdai terlihat kalau anak anak Suku Wana memiliki kemauan yang baik untuk belajar,” katanya seperti dikutip laman Posdai.
Karena itu, untuk memudahkan aksesnya terhadap pengetahuan dan peradaban, Posdai akan mendirikan Sekolah Peradaban Anak Suku Pedalaman Suku Wana. Kata Muin, saat ini program ini dalam tahap pengawalan.
“Lahan untuk lokasi pusat pendidikan Sekolah Peradaban Anak Suku Pedalaman Suku Wana sudah ada, tinggal memantapkan persiapannya. Dana yang dibutuhkan juga tidak sedikit,” imbuhnya.
Abdul Muin menyebutkan, total kebutuhan tahap awal untuk pembangunan Sekolah Peradaban Anak Suku Pedalaman Suku Wana sebesar Rp364.521.500. Kebutuhan tersebut selain untuk keperluan pembangunan 1 ruang kelas, juga untuk penyediaan alat alat peraga dan perlengkapan sekolah.
“Mereka berhak mendapatkan kesempatan belajar yang baik dari negara. Mereka ingin bisa baca tulis sama seperti Kita. Mari wujudkan impian mereka. Mereka saudara kita, masih butuh bimbingan dalam berislam,” kata Muin.
Posdai sedang menggalang dukungan untuk ikhtiar mulia tersebut. Selain keperluan pembangunan ruang kelas dan penyediaan alat alat peraga untuk perlengkapan sekolah, akses yang tidak mudah menuju lokasi juga menjadi tantangan tersendiri. Bukan hanya biaya, tetapi juga membutuhkan tenaga ekstra terlebih medan alamnya yang amat menantang.
Abdul Muin berharap semoga dengan dukungan para dermawan muhsinin, program amal jariyah untuk pendidikan ini kelak melahirkan generasi seperti anak suku pedalaman bernama Taric el Tuerto atau Thariq bin Ziyad yang namanya selalu harum peran besarnya dalam mengembangkan dakwah se-seantero bumi.
“Semoga dari Sekolah Peradaban Anak Suku Pedalaman Suku Wana lahir generasi yang kelak berkontribusi luar biasa dalam membangun agama, bangsa, dan negara, serta semua pihak yang terlibat di dalamnya mendapat berkah berupa limpahan pahala jariyah yang amalnya tak terputus,” tandasnya.
Bagi Anda yang ingin beramal jariyah dengan turut terlibat dalam pembangunan Sekolah Peradaban Anak Suku Pedalaman Suku Wana, dapat berderma secara tunai melalui saluran Donasi Dakwah Posdai via Bank BRI. 0122 0100 3650 307 dan BSI. 733 303 33 07 an. Yayasan Pos Dai Indonesia. Konfirmasi donasi ke WA Center +62 822-6002-3005.