Program Nasional

Bidang Dakwah dan Pelayanan Umat

Beberapa program bidang dakwah dan pelayanan umat adalah sebagai berikut:

  1. Pengiriman dai untuk misi dakwah.
    Para dai dikirim khususnya ke kawasan pedalaman, daerah tertinggal, daerah minoritas Muslim, bahkan ke luar negeri untuk menjalankan misi dakwah.
  2. Tabligh.
    Khutbah, ceramah umum, tabligh akbar, yang diwadahi oleh Korps Mubaligh Hidayatullah.
  3. Grand MBA
    Gerakan dakwah yang dilakukan melalui pendekatan pembelajaran dan pengajaran Al-Quran lewat Rumah Quran dan Majelis Quran sebagai wadah pembinaan
  4. Daurah Muallim.
    Program ini bertujuan untuk mempersiapkan tenaga terampil yang memiliki kemampuan mengajarkan al Quran dan menerjemahkannya.
  5. Dakwah Digital
    Dakwah melalui media sosial, TV dan radio, channel youtube, dan sarana digital lainnya
  6. Trening Motivasi
    Pembinaan sumber daya manusia dalam bentuk pelatihan yang diwadahi oleh program Live Revolution Training.
  7. Training Bina Aqidah (TBA).
    Pelatihan dengan tujuan membina aqidah yang benar, diselenggarakan di kampus-kampus Hidayatullah selama 1 atau 2 hari di akhir pekan, dan ditujukan untuk masyarakat umum bersama kader-kader Hidayatullah.
  8. Kuliah Dai Mandiri (Tadribud Duat).
    Program ini bertujuan meningkatkan kemampuan para dai untuk membina masyarakat di lingkungan mereka atau di tempat baru sama sekali. Program ini berlangsung selama 1 sampai 1,5 tahun.
  9. Pelatihan menejemen Dewan Kemakmuran Masjid (DKM)
    Program ini bertujuan menjadikan masjid sebagai pusat peradaban, pusat ibadah, dan pusat pendidikan
  10. Pemberian Santunan Dai
    Program ini bertujuan membantu kehidupan dai yang telah menghabiskan seluruh waktunya untuk berdakwah. Pemberian santunan bisa berupa beasiswa belajar, jaminan sosial kader, dan pemberian dana kesehatan.

Bidang Pendidikan

Beberapa program bidang pendidikan DPP Hidayatullah adalah sebagai berikut:

  1. Mendirikan dan mengelola Sekolah Integral Hidayatullah
    Saat ini Hidayatullah telah memiliki 313 sekolah integral yang tersebar di seluruh propinsi di Indonesia dengan beberapa tingkatan: Play Group-TK (dikoordinasikan oleh Muslimat Hidayatullah), Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas.
    Sekolah-sekolah integral Hidayatullah ini ada yang berasrama, ada pula yang tidak. Siswa putra dan putri terpisah. Mereka diajarkan untuk taat kepada Allah Ta’ala, beradab, dan mandiri. Mereka juga diajarkan untuk berbicara menggunakan tiga bahasa (Indonesia, Arab, dan Inggris).
  2. Mendirikan dan mengelola pesantren
    Saat ini Hidayatullah telah memiliki lebih dari 600 pesantren yang tersebar di seluruh Indonesia. Para santri di pesantren-pesantren Hidayatullah ini dididik untuk mencintai al-Qur’an dan memiliki adab Islami.
  3. Mendirikan dan mengelola perguruan tinggi ikatan dinas.
    Saat ini Hidayatullah telah memiliki 5 perguruan tinggi: Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) di Balikpapan (Kalimantan Timur), Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman alHakim (STAIL) di Surabaya (Jawa Timur), Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Hidayatullah di Jakarta, Sekolah Tinggi Teknologi STIKMA di Malang (Jawa Timur), Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) di Batam (Kepulauan Riau), dan Institut Agama Islam Abdullah Said (IAIAS) di Batam. Para lulusannya diwajibkan melakukan tugas dakwah di lokasi yang ditentukan dan dapat disebar ke mana saja, termasuk ke luar negeri

Bidang Ekonomi

Beberapa program bidang ekonomo DPP Hidayatullah adalah sebagai berikut:

Hidayatullah memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan karena jaringan amal usaha dan badan usahanya menjangkau seluruh Indonesia. Selain itu, Hidayatullah memiliki kader-kader yang berkualitas serta tersebar di seluruh Nusantara. Ini menjadikan Hidayatullah sebagai kekuatan ekonomi yang riil.

Dalam mengembangkan ekonomi organisasi, Hidayatullah melakukan pendekatan incorporated. Artinya, model pengembangan ekonomi multi sinergi bagi seluruh sumberdaya (resources) yang dimiliki Hidayatullah.

Hidayatullah Incorporated meliputi tiga model turunan, yakni:

  1. Ekonomi Kelembagaan, yakni model pengembangan ekonomi berbasis koperasi dengan Badan Usaha Milik Orgaanisasi (BUMO) sebagai motor penggeraknya.
  2. Ekonomi Keumatan, yakni model ekonomi yang menjadikan kader dan halaqoh sebagai basisnya, serta model koperasi dan syirkah sebagai penggeraknya.
  3. Ekonomi Sosial, yakni amal usaha yang bergerak secara sosial sekaligus memiliki aspek keuntungan di dalam pengelolaannya