JAKARTA (Hidayatullah.or.id) — Figur Prof. Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah Datuk Indomo atau populer dengan nama Buya Hamka merupakan pejuang Islam sekaligus negarawan yang membaktikan hidupnya untuk agama, bangsa, dan negara.
Ketua Bidang Tarbiyah Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah, Ust. Ir. Abu A’la Abdullah, mengatakan dengan kepribadiannya tersebut, Buya Hamka layak menjadi teladan bagi generasi muda masa kini. Ia pun mengajak untuk menyerap spirit perjuangan ulama ini melalui film layar terbaru yang telah tayang dalam tiga skuel bertajuk Buya Hamka.
“Alhamdulillaah, film Buya Hamka sangat bagus dan sangat penting bagi generasi muda, umat, masyarakat, para tokoh, pemimpin, pejabat, dai, muballigh, cendekiawan, bahkan ulama,” kata Abdullah dalam obrolan dengan Hidayatullah.or.i.id, Senin, 18 Syawal 1444 (8/5/2023).
Menurut Abdullah, sebagai pahlawan nasional sosok Hamka adalah pribadi komplit yang sejak masa muda hingga akhir hidupnya diwakafkan untuk perjuangan membela agama dan bangsa.
Bukan saja sebagai ulama yang lembut dan tegas, Hamka juga merupakan filsuf, penulis, pengajar, sastrawan, bahkan pernah berkarier sebagai wartawan yang setiap tulisannya tak jarang bikin gusar penjajah.
“Kecintaan Buya Hamka kepada Islam, umat Islam, bangsa, dan negara sangat tinggi. Tak pernah lemah dan tak pernah lelah karena berjuang menggapai kemerdekaan sejati dan ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala yang abadi,” kata Abdullah.
Bahkan bagi Abdullah, Buya Hamka adalah murabbi dan mu’allim Bangsa dan negara Indonesia. “Beliau teladan umat dan generasi muda,” tegasnya.
Lebih lanjut dikatakan Abdullah, generasi muda Islam mesti memahami dan menghayati baik-baik pernyataan Buya Hamka ini, bahwa, “jika hidup hanya sekedar hidup maka Babi juga hidup, jika bekerja hanya sekedar bekerja, maka kera juga bekerja”.
Oleh karena itu, Abdullah menegaskan bahwa hidup dan bekerja adalah semata-mata untuk ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
“Jangan hidup hanya bersenang bernafsu duniawi semata,” katanya seraya menjelaskan tamsil hidup layaknya hewan seperti disebutkan Hamka, yakni jangan sampai generasi muda dijangkiti mentalitas babi (kotor) dan bermentalitas kera (rakus).
“Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menyelamatkan dan menjaga generasi muda Islam dan umat Islam,” katanya.
Ia pun mengajak untuk menyelami dan meneladani perjuangan Buya Hamka, termasuk bisa melalui film Buya Hamka dengan menonton, menyimak, dan mencermatinya.
“Teladani nilai-nilai utama dalam film Buya Hamka. Semoga mengispirasi dan menjadi teladan generasi muda bangsa dan negara,” tandasnya.
Sekedar diketahui, film Buya Hamka merupakan drama biografi yang disutradarai oleh Fajar Bustomi dan dibintangi oleh sejumlah aktor papan atas tanah air seperti Vino Bastian, Laudya Cynthia Bella, Donny Damara, Desy Ratnasari, dan lainnya.
Buya Hamka Vol. II yang menjadi sekuel bagi volume pertama telah ditayangkan kali pertama pada momen liburan Idul Fitri 2023 dan masih terus bertengger sebagai totonan populer di bioskop hingga hari ini.
Rencana penggarapan film Buya Hamka ini sendiri terungkap pada 2015 dalam pertemuan antara Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prof. Din Syamsuddin dengan Ir. Chand Parwez Servia. Produksinya dilakukan oleh Falcon Pictures dan Starvision Plus, bekerja sama dengan MUI selaku penasihat pembuatan film.*/Ainuddin Chalik