BANGKA TENGAH (Hidayatullah.or.id) — Rapat Kerja Lembaga Pendidikan Integral Hidayatullah (LPIH) Hidayatullah Bangka Tengah digela dalam rangka memantapkan pencapaian visi dan menguatkan profesionalisme. Demikian diutarakan Ketua Departemen Pendidikan Hidayatullah Bangka Tengah Ust. Ismail Zalukhu, S.H.I.
“Sumber daya insani (SDI) yang berkompeten adalah SDI yang merujuk pada kompetensi yang dimiliki dan dicontohkan oleh Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam,” kata Ismail ketika sambutan dalam pembukaan acara itu di Kampus Pondok Tahfidzh Hidayatullah Bangka Tengah, Jum’at, 23 Dzulhijjah 1443 (22/7/2022).
Ismail yang merupakan alumni Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Hidayatullah Balikpapan menekankan bahwa rapat kerja ini dalam rangka untuk memantapkan kompetensi penyelenggara pendidikan integral yang nantinya memikul amanah melahirkan peserta didik sebagimana diharapkan.
“Dan salah satu indikasi berkompeten adalah profesional dan memberi ketauladanan,” kata Ismail seraya menekankan bahwa ketauladanan adalah ruh pendidikan.
Dia menjelaskan, jika ketauladanan tidak ada pada suatu sistem pendidikan, maka dapat dipastikan proses pendidikan yang berjalan adalah pendidikan yang utopis, minim nilai, dan kehilangan jatidiri serta kering hakikat dari tujuan pendidikan itu sendiri.
Putra asli Nias ini menambahkan, tema raker “Membangun Etos Kerja, Profetik dan Profesional” yang diangkat merupakan follow up dari mainstream Hidayatullah yaitu Tarbiyah dan Dakwah.
“Kedua mainstream ini tidak bisa berjalan secara maksimal jika tidak ditopang oleh sumber daya insani yang berkompeten,” tandasnya.
Penyampaian Ismail dikuatkan oleh Ketua Yayasan Hidayatullah Bangka Tengah Ust Irwan Sambasong, S.Pd.I yang sekaligus membuka acara yang berlangsung selama 2 hari itu, Jumat-Sabtu, 23-24 Dzulhijjah 1443 H/ 22-23/7/2022.
Sambasong menekankan, pendidikan adalah media formal untuk melahirkan sosok yang berilmu dan berkarakter.
“Ilmu lebih utama dari shalat sunnah. Dan, menuntut ilmu adalah merupakan kewajiban umat Islam yang tertinggi setelah shalat fardhu,” terang pria ramah asal Majene dengan 5 putra putri ini yang menukil perkataan Al Imam Asy Syafi’i.
Alumni Madrasah Aliyah Radhiyatan Mardhiyah (Marama) Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan, ini mengingatkan hendaknya setiap muslim menjadikan ilmu sebagai buruan untuk menciptakan kebaikan.
“Ilmu adalah kata kunci untuk mewujudkan kebaikan dunia dan akhirat. Mengapa Ilmu menjadi kunci bahagia dunia dan akhirat, karena Ilmu yang benar akan melahirkan peserta didik yang takut kepada Allah,” imbunya.
Alumni Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Wahdah Islamiyyah Makassar Sulsel ini sekali menekankan bahwa ilmu memiliki keutamaan dari sekedar harta benda.
“Ilmu adalah jalan emas untuk mendapatkan derajat mulia disisi Allah dan kehormatan dihadapan manusia,” tandas Sambasong.
Rapat Kerja Lembaga Pendidikan Integral Hidayatullah Bangka Tengah ini diikuti para stakeholder LPIH, jajaran guru dan pengurus Yayasan Pesantren Hidayatullah Bangka Tengah. (ybh/hio)