TOPOYO (Hidayatullah.or.id) – Tokoh Sulawesi Barat yang kini menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Mamuju Tengah Dr. H. Arsal Aras Tammauni, SE. M.Si menyebutkan hubungan Hidayatullah dengan masyarakat sangat baik bahkan ketika harus menjelaskan khilafiyah (perbedaan) di tengah kelompok yang berselisih sekalipun.
Hidayatullah, menurutnya, adalah ormas yang tidak asing lagi dalam keluarga Aras Tammauni.
“Bahkan para dainya biasa bermalam di kediaman saya saat akan masuk ke wilayah Saluadak untuk berdakwah” kenangnya.
Hal itu diceritakan Arsal Aras Tammauni saat menyampaikan sambutan dalam acara pembukaan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Hidayatullah Sulawesi Barat (Sulbar), Jum’at, 13 Jumadal Akhirah 1444 H (6/1/2023).
Kedekatannya dengan ormas yang baru berumur 50 tahun itu bukan tanpa alasan. Menurutnya, sikap dan cara berdakwah sangat moderat. Hal tersebut, moderasi atau washatiyah, juga merupakan salah satu poin dalam jati diri Hidayatullah.
Masih menurutnya tentang Hidayatullah, adalah ormas yang Kolaboratif dan dikenal moderat, ia meminta agar dapat bersinergi dengan masyarakat dan pemerintah dalam menjalankan tugasnya.
Saat ini terdapat beberapa kerjasama dalam bidang ekonomi dari institusi yang ia pimpin, salah satunya adalah ternak sapi sekitar 50 ekor sejak beberapa tahun lalu.
Arsal mengisahkan, suatu saat didatangi salah satu ormas memaparkan program bakti sosialnya bahkan meminta foto bersama. Belakangan diketahui ormas tersebut kategori terlarang meski sempat mencatut nama besarnya dan fotonya sebagai legitimasi keberadaannya.
“Dalah hal (pemahaman aqidah yang lurus) inilah kita sering tertipu lantaran terlihat ‘baiknya’ program mereka” tegas ketua DPRD Mamuju Tengah yang gemar mendengar murottal ini.
Rakerwil Hidayatullah Sulawesi Barat dibuka secara resmi oleh ketua Departemen Organisasi DPP Hidayatullah H. Samsudin, SE. MM. Di dalam Rakerwil membahas agenda program kerja dan RAPBO tahun anggaran 2023.
Peserta Rakerwil yang terdiri dari unsur DPP, pengurus pleno DPW, DMW, pengurus DPD Hidayatullah se Sulawesi Barat, organisasi pendukung; PW Mushida dan PW Pemuda Hidayatullah.
Selain amal usaha tingkat wilayah, juga hadir dalam seremonial pembukaan tersebut ketua Kantor Kemenag, ketua MUI, ketua BAZNAS, Kapolres, Perwira Penghubung, pimpinan Ormas dan tokoh tokoh masyarakat.
Dalam sambutannya Samsudin menyatakan kebahagiaannya bisa hadir di tengah masyarakat Mamuju Tengah.
Sembari menyinggung di manapun Provinsi terbentuk di Indonesia ini maka Hidayatullah akan disegerakan hadir, “Bahkan dari 402 kabupaten kota saat ini, keberadaan Hidayatullah sudah dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, sebagaimana potensi pemekaran beberapa provinsi di dataran Papua” ujarnya.
Pada Rakerwil yang bertema Konsolidasi Jati Diri, Organisasi dan Wawasan Menuju Terwujudnya Standardisasi, Sentralisasi dan Integrasi Sistemik tersebut juga ditegaskan tentang kriteria pemimpin yang memerhatikan musyawarah dan bahkan pada urusan kecil sekalipun.
Pemimpin yang mampu bekerja keras, cerdas, ihlas dan tuntas serta memprioritaskan munajat kepada Allah.
Kebahagiaan juga dirasakan oleh ketua DPW Hidayatullah Sulawesi Barat Drs. H. Mardhatillah. Dalam sambutannya, menyampaikan terima kasih kepada pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat yang telah menyukseskan Rakerwil tahun ini.
Dalam rencana, Bupati Mamuju Tengah akan menghadiri Rakerwil tersebut, namun faktor kesehatan akhirnya mewakilkan kepada H. Bahri Hamzah, S.IP, MM selaku Asisten I Pemkab Mamuju Tengah.
Dikatakan Bahri Hamzah, dengan dipusatkannya Rakerwil di Mamuju Tengah adalah apresiasi tersendiri bagi pemerintah dan pihaknya sangat menyadari hal itu.
“Kami sadar dengan dipilihnya Mamuju Tengah sebagai tuan rumah adalah apresiasi tersendiri bagi kami.” katanya.
Bahri Hamzah berharap agar Hidayatullah bisa membantu pemerintah di Mamuju Tengah untuk mengedukasi masyarakat yang mungkin saja belum paham tentang toleransi dan kehidupan yang berperadaban yang baik.
Menurut Bahri Hamzah, tidak bisa dipisah Hidayatullah dengan pemerintah Mamuju Tengah, bahkan salah satu pertimbangan dipilihnya Mamuju Tengah sebagai tuan rumah adalah menjaga hubungan sebagai anak kepada orang tuanya.
Menambahkan hal itu, Mardhatillah menyebutkan fungsi Hidayatullah di masyarakat adalah menjaga perilaku negatif, menjaga agar masyarakat terhindar dari ajaran yang menyimpang, serta mampu bermitra dengan pemerintah lewat program Rumah Qur’an Hidayatullah (RQH), Majelis Majelis taklim dan program main stream organisasi.
Sebagaimana dimaklumi, kata dia, umat saat ini sering diperhadapkan dengan ujian aqidah yang serius. Dan diharapkan dengan hadirnya lembaga lembaga dakwah dapat menjaga masyarakat dari ajaran ajaran yang tidak masuk akal, tapi ada saja masyarakat yang ikut.*/Bashori, Massiara