Hidayatullah.or.id — Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) yang berada di bawah naungan Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud Riyadh, Saudi Arabia, membuka peluang kerjasama bidang pendidikan dengan ormas Hidayatullah.
Hal itu disampaikan oleh Dekan Diploma LIPIA Syaikh Sulaiman ibn Ali ar-Rayyis saat berkunjung secara khusus ke Pesantren Hidayatullah Balikpapan untuk mengadakan muqabalah (tes wawancara) kepada sejumlah santri Hidayatullah Balikpapan, akhir Agustus (22/08/2015) lalu.
Syaikh Sulaiman berharap ada jalinan kerjasama yang lebih intens antara LIPIA Jakarta dan Hidayatullah dalam mengembangkan pengajaran bahasa Arab.
“LIPIA membuka diri untuk menampung mahasiswa yang ingin memperdalam bahasa Arab dan ilmu keislaman lainnya.” Ucap Sulaiman seperti rilis yang diterima redaksi dikirim Ketua Lembaga Pendidikan dan Pengkaderan (LPP) Hidayatullah Balikpapan, Abdul Ghofar Hadi, belum lama ini.
Di hadapan warga Pesantren Hidayatullah Balikpapan, Sulaiman menyatakan bahwa sejak awal berdiri LIPIA telah berkomitmen untuk mengajarkan bahasa Arab sebagai kontribusi LIPIA terhadap perkembangan dakwah dan pendidikan di Indonesia.
“Bahasa Arab bukan sekedar bahasa persatuan umat Islam, tapi juga sebagai bahasa al-Qur’an dan jati diri agama Islam,” ungkap Syaikh Sulaiman didampingi Umar Makka, Lc, M.Pd.I yang juga dosen pengajar di LIPIA.
Dalam kunjungan sehari tersebut, Sulaiman juga menyampaikan apresiasi atas upaya Pesantren Hidayatullah yang dinilainya concern dengan pembinaan masyarakat melalui program dakwah dan tarbiyah.
Lebih jauh, Sulaiman juga menerangkan secara ringkas profil program Diploma Pendidikan yang kini dikepalainya di LIPIA Jakarta.
Menurut Sulaiman, program Diploma lebih khusus akan mempelajari metode pengajaran bahasa Arab dan bukan sekedar belajar dasar bahasa Arab seperti tingkatan I’dad Lughawi (persiapan bahasa Arab) atau Takmili (penyempurnaan bahasa Arab).
Untuk itu, kelas Diploma mempersyaratkan program tersebut khusus bagi dosen bahasa Arab atau guru-guru yang telah mengajar bahasa Arab sebelumnya.
Sedianya perkuliahan akan berlangsung selama setahun dengan perkuliahan intensif lima hari dalam sepekan. “Calon mahasiswa dipersyaratkan sudah punya pengalaman mengajar bahasa Arab sebelumnya” Imbuh Sulaiman.
Sekedar informasi, sebanyak 11 orang santri putra-putri Hidayatullah Balikpapan dinyatakan lulus untuk melanjutkan pendidikan di Progam Diploma Pendidikan di perguruan tinggi yang banyak melahirkan orang-orang besar di Indonesia ini. */ Masykur
Related Posts
Yudisium Sarjana Angkatan Pertama STIT Hidayatullah
KH Nashirul Haq: Alumni PTH sebagai Sarjana Kader Leader
Pantau dan Penjaminan Mutu, Dikdasmen Pusat Visitasi ke Hidayatullah Jawa Barat
Turda Awal Depdik Jatim Bidik Sumenep Bangkalan Magetan Trenggalek dan Kota Madiun
Selain Public Speaking, Ini Profil Output Prodi KPI STAI Luqman al-Hakim
Kepala LLDIKTI Wilayah IV Dorong PTH Merger Jadi Universitas Hidayatullah
Hidayatullah Kepri Tekankan Pencapaian Profil Output Pendidikan Tauhid
DPW Hidayatullah Jateng Siap Lakukan Ekspansi Pendidikan Integral Berbasis Tauhid
Calon Sarjana Dai STIE Hidayatullah Dapatkan Pembekalan Intensif Sebelum Tugas
Depdik Hidayatullah Jawa Timur Siapkan Diri Hadapi Era 4.0