BALIKPAPAN (Hidayatullah.or.id) — Sebanyak 108 mahasiswa baru Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Hidayatullah Balikpapan dari semua Program Studi (Prodi) mengikuti kegiatan Daurah Takrifiyah dan Tarbawiyah selama 40 hari.
Pembukaan acara yang dikenal dengan tanda pagar #TC40Hari tersebut digelar di Aula Serba guna PUZ, Jalan Mulawarman, Kelurahan Teritip, Balikpapan Timur, Jumat, 2 Agustus 2019.
Acara pembukaan dihadiri sejumlah pembina Pesantren Hidayatullah Balikpapan, unsur yayasan, dan dosen pengajar serta tamu undangan lainnya.
“Saya berharap adik-adik mahasiswa baru dapat memanfaatkan acara ini untuk mengenal tentang dunia kampus, terutama proses belajar hingga kalian menyandang sarjana,” kata Ketua Dewan Pembina Pesantren Hidayatullah, Hasyim. HS dalam sambutannya.
Ia menuturkan, materi-materi dan setiap kegiatan yang diberikan dalam Daurah #TC40Hari jangan sampai terlewatkan sebagai modal dalam menjalani perkuliahan nantinya.
“Waktu 40 hari ini harap dimanfaatkan sebaik-baiknya, sehingga adik-adik langsung memahami benar tentang dunia kampus yang berada di lingkungan pesantren ini,” ujar anggota Dewan Senat STIS.
Senada, Ketua STIS, Masykur Suyuti mengingatkan pentingnya adab sebelum ilmu atau kuliah. “Daurah selama 40 hari juga bertujuan untuk mengikis karakter negatif dan menumbuhkan kebiasaan baik sebagai gantinya kelak,”
Menurut Masykur, masa 40 hari diharapkan bisa melahirkan karakter baru dan semangat baru untuk menjalani penempaan tiga sampai empat tahun ke depan.
Dalam kesempatan terpisah, Naspi Arsyad, tokoh masyarakat Kaltim, menguatkan soal tujuan berilmu. Baginya, pantang lulusan STIS meraih gelar sarjana sedang dia tak juga memberi kontribusi yang riil bagi masyarakat.
Diketahui, di antara program pokok Daurah #TC40Hari adalah menghafal dua juz al-Qur’an dan 40 hadits Arbain Nawawi selama 40 hari, kajian adab, tazkiyatun nufus, akidah, serta sejarah Pesantren Hidayatullah.
“Selain ajang menguatkan ukhuwah, masa orientasi ini bermanfaat buat kami sebagai mahasiswa baru,” kata Abdullah, mahasiswa Prodi Hukum Ekonomi Syariah, asal Bone, Sulawesi Selatan ini.
“Mohon doa semoga cita-cita saya sebagai juru dakwah terwujud melalui kuliah di STIS,” tutupnya tersenyum.*/Daeng Situju