Hidayatullah.or.id — “Tenang, adik-adik. Lapar dan loyonya kita sekarang ini bisa bernilai pahala di sisi Allah,” hibur Ustadz Amran selaku pemateri kedua di depan sekira 40 anak peserta Pesantren Ramadhan Smart yang diadakan di masjid Nurut Taqwa Desa Taranggi, Kecamatan Duripoku, Kabupaten Mamuju Utara.
Senada dengan Kepala Desa Taranggi, Semmana. Amal Ardhi, ketua panitia, menjelaskan bahwa dirinya dan warga desa lain senang karena sejak tanggal 8 hingga 10 Juli di desanya kembali diadakan kegiatan yang fokus pada pelajaran agama pada anak-anak mereka.
Terlebih kegiatan itu dilakukan pada momen yang tepat yakni pada bulan Ramadhan. Di saat melaksanakan ibadah puasa tentunya sangat cocok diisi dengan pembelajaran tentang agama dan secara spesifik membahas hukum-hukum seputar puasa Ramadhan.
Pada hari pertama banyak membahas materi aqidah. Tentunya dikemas dengan metode yang familiar dengan dunia anak. Dengan diselingi game-game stimulus sebagai selingan dalam setiap peyampaian materi, cara ini dinilai efektif karena bisa merawat semangat peserta hingga akhir acara.
Selain aqidah, fiqih shiyam dan sejarah nabi mengisi hari-hari peserta yang rata-rata masih duduk di bagku sekolah dasar.
Kegiatan sejenis juga diadakan secara bergilir di beberapa kecamatan di dua kabupaten, Mamuju Utara dan Mamuju Tengah. Di antaranya kecamatan Dapurang dan Baras yang berada di wilayah Mamuju Utara.
Sedangkan di Kabupaten Mamuju Tengah pengurus Hidayatullah melakukan kegiatan serupa di empat tempat, kecamatan Topoyo, Karossa, Budong-Budong dan kecamatan Tobadak.
Hanya saja waktu pelaksanaanya berbeda dari sepekan sebelum memasuki bulan puasa hingga pertengahan bulan Ramadhan.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Hidayatullah Mamuju Utara, Muhajirin yang juga Pembina di DPD Hidayatullah Mamuju Tengah memberikan apresiasi khusus kepada teman-teman yang tetap konsisten melakukan dakwah termasuk merutinkan pelaksanaan event tahunan ini.
“Yang terpenting solid dan istiqamahnya dalam dakwah, apalagi pengurus Hidayatullah Mamuju Tengah dan Utara itu masih seperti satu tim saja. Karena yang jadi ketua di Mateng (Mamuju Tengah –Red) itu dulunya sekretaris di Mamuju Utara” ujar Muhajirin kepada media ini. (Bashori, Mamuju)