JAKARTA (Hidayatullah.or.id) — Menyambut bulan suci Ramadhan yang tinggal beberapa hari lagi, Hidayatullah menggelar Tarhib Nasional 1442 dengan topik “Ramadhan Momentum Konsolidasi Spritual dan Keumatan” digelar secara live streaming dengan peserta luring terbatas di Gedung Pusat Dakwah Hidayatullah, Cipinang Cempedak I/14, Otista Polonia, Jakarta, Selasa (6/4/2021).
Hadir pemateri Anggota Dewan Pertimbangan Ust Drs Hamim Thohari, Ketua Dewan Murabbi Pusat Ust Dr Tasrif Amin, Ketua Dewan Mudzakarah Ust Drg Fadhul Adzim M.Kes dan Ketum DPP Hidayatullah Ust Dr Nashirul Haq serta Ketua merangkap Anggota Ketua Majelis Penasehat Ust Hasan Ibrahim, MA.
“Alhamdulillah, kita dipertemukan oleh Allah SWT menjelang bulan suci Ramadhan ini untuk saling memotivasi, saling memberikan tasji’, agar kita memasuki bulan Ramadhan dalam keadaan siap lahir dan batin,” kata Ketum DPP Hidayatullah Ust Dr Nashirul Haq saat menyapa hadirin online maupun offline.
Kata beliau, untuk memasuki bulan suci ini, kita harus memiliki kesiapan mental sebab itulah bekal yang paling utama. Manakala ada tekad dalam diri kita, maka seberat apapun tantangan yang dihadapi akan semakin ringan.
“Dengan sikap mental menyambut Ramadhan dengan penuh antusias maka kita akan menikmati segala bentuk ibadah ritual maupun ibadah sosial di bulan suci Ramadhan,” katanya.
Beliau menjelaskan, Ramadhan tidak saja sebagai momentum konsolidasi spiritual dan maupun keummatan, ia juga diharapkan mengantarkan kader menjadi figur yang shaleh secara pribadi dan juga shaleh secara sosial.
Dia mengatakan, telah sejak lama Hidayatullah sudah menetapkan visi Ramadhan yaitu tercapainya tri sukses; sukses ibadah, sukses tarbiyah dan sukses layanan umat. Hal itulah, terang beliau, yang menjadi visi Ramadhan yang selalu dicanangkan oleh pendiri Hidayatullah almarhum Ust Abdullah Said.
“Pada saat ada pengetatan ibadah ritual untuk memaksimalkan munajat kita kepada Allah SWT, sampai harus shalat tahajjud selama 4 jam, pada saat yang sama di siang hari beliau tidak membenarkan untuk menyia-nyiakan waktu apalagi sekedar untuk tidur tiduran,” kata Ust Nashirul mengemukakan kuatnya penerapan visi Ramadhan almarhum Abdullah Said di masa hidupnya.
“Kami ingat, waktu itu, asrama diperiksa satu satu oleh Pak Haji Wakiyo selaku kepala kampus dan tidak ada yang boleh merebahkan badan pada pagi hari itu,” imbuhnya.
Untuk pelayanan umat, para dai juga disebar dan digelorakan semangat dakwahnya. Demikianlah, kata Nashirul, kultur Hidayatullah dalam setiap kali menjalani ibadah suci Ramadhan yakni melakukan konsolidasi ruhiyah (taqwiyah ruhiyah) dan konsolidasi keummatan (taqwiyatul ummah).
“Kita semua sudah menyadari dan merasakan bahwa dengan beratnya beban amanah dakwah dan perjuangan, yang, di waktu yang sama, kita penuh dengan kekurangan baik secara pribadi dan kelembagaan, bahkan tidak ada diantara kita ini yang memiliki kehebatan, maka andalan utama kita adalah ma’unah dan bantuan dari Allah SWT,” katanya.
Karena itu, lanjut beliau, momentum Ramadhan inilah saatnya betul betul serius untuk menyadap kekuatan (haul wa quwwah) dari Allah SWT.
Dalam pada itu, Ust Nashirul juga mendorong agar Ramadhan menjadi kesempatan istimewa untuk melakukan tarbiyah ruhiyah yang setelahnya terus dikuatkan dengan Gerakan Nawafil Hidayatullah (GNH) atau amalan harian sebagaimana telah dicanangkan Hidayatullah.
Ia mengatakan, jika pada tahun sebelumnya kader dianjurkan membaca Al Qur’an minimal 3 juz perhari. Maka, tahun ini, target itu harus diitingkatkan lagi dengan tidak saja menargetkan menyelesaikan bacaan Qur’annya (qiraatan wa tilawatan) melainkan juga melakukan pengkajian atau tadabbur (fahman wa tadabburan) melalui program talaqqi.
“Kami mengajak untuk memprogramkan Gerakan Talaqqi Nasional yang kita mulai dari talaqqi Al Qur’an. Sebab, dari amatan kami di DPP, bahwa taklim kolosal tahsin Qur’an selama ini kurang efektif meskipun itu sudah banyak sekali perubahan. Semoga pada bulan Ramadhan ini talaqqi bisa dimaksimalkan,” imbuhnya.
Hidayatullah di daerah dari Aceh hingga Papua juga turut menyemarakkan acara ini dengan menyimak khidmat acara ini melalui saluran channel Hidayatullah ID di YouTube. Umumnya menggelar nonton bareng di pusat-pusat kegiatan seperti di kantor dan di masjid.
Pada kesempatan tersebut sekaligus dilakukan pembacaan SK Pengangkatan Pengurus Korps Muballigh Hidayatullah yang dibacakan oleh Wakil Sekretaris Jenderal I Ust Abdul Ghaffar Hadi. (ybh/hio)