Hidayatullah.or.id – Praktisi parenting yang juga pengasuh di Pondok Pesantren Hidayatullah Pusat Balikpapan, Kalimantan Timur, Ustadz Zainuddin Musaddad, menekankan pentingnya para pelaku dakwah bersinergi dengan pasangannya.
Abah Zain, demikian ia karib disapa, melanjutkan, dengan sinergi dalam perjalanan mengawal dakwah ini akan melahirkan kesan romantis dalam tabuhan geraknya.
“Romantisme jihad dakwah itu jangan dibayangkan dampak positifnya nanti hanya bisa dirasakan pada yaumil akhir. Tetapi romantisme jihad ini bisa dirasakan di dunia sekarang ini,” urainya dengan nada menggugah.
Lebih jauh, Zainuddin menekankan, perjuangan dakwah kita ini harus terus dibarengi dengan doa, saling menyemangati, dan saling mendukung.
“Selalu hadirkan suasana surga di rumah-rumah kita sembari melakoni kerja-kerja dakwah yang memang tidak ada selesainya ini,” imbuhnya”.
Beliau meningatkan kepada segenap pengurus untuk terus bergerak melandingkan dakwah khususnya di Bali.
Abah Zain berpesan untuk melawan tiga “musuh” yang sering bercokol dalam diri, yakni, (1) jangan tunduk pada alasan, (2) jangan tunduk pada kemalasan dan (3) jangan tunduk pada sikap manja.
“Jika ketiga ini sudah mampu kita aplikasikan dalam berorganisasi, niscaya kejutan-kejuatan dari Allah sebagai ‘hadiah’ akan kita rasakan bersama,” tegasnya.
Muhasabah Muharram Hidayatullah Bali
Zainuddin Musaddad melaksanakan kegiatan silaturahim dakwah yang dibingkai dalam Muhasabah Muharram di Kota Denpasar Bali sejak tanggal 6-8 Muharram 1438 H.
Ketua Dewan Pembina Hidayatullah Bali Ust Abdullah Ihsan, mengingatkan pentingnya evaluasi atau muhasabah diri dan lembaga secara kolektif.
“Allah selalu memberikan apa yang terbaik kepada kita. Namun kadang kala manusia belum mampu menerima kenyataan terhadap yang diberikan oleh Allah karena belum sesuai dengan ‘kemauan’ manusia itu sendiri. Inilah salah satu fungsi kita muhasabah dalam rangka penguatan akan tugas-tugas kita di lembaga ini”, ujarnya.
Pengurus Wilayah Hidayatullah Daerah Istimewa Bali mengimbuhkan agenda dakwah ini akan terus dikuatkan agar semangat dakwah di Bali tetap terjaga bahkan terus meningkat.
Gelaran silaturahim ini menjadi agenda rutin yang dibingkai dalam kegiatan safari dakwah setiap tiga bulan sekali, seperti disampaikan oleh Ketua Dewan Pengurus Wilayah Hidayatullah Bali, Ust. Muhammad Salim, MA.
“Kegiatan silaturahim dakwah ini akan kita kawal bersama sebagai ajang berbagi rasa semangat dakwah, memperkokoh silaturahim, sehingga menuju proses dalam bingkai ketaatan kepada Allah Ta’ala,” kata Salim.
Salim melanjutkan, kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan pencerahan dan penguatan kepada pengurus baik tingkat wilayah dan daerah. Juga bagi pengurus Mushida tingkat Wilayah dan juga daerah.
Momentum bulan Muharram, terang dia, diharapkan dapat menjadi momentum evaluasi sejauh mana pencapaian di tahun lalu dan menancapkan program di tahun ini dengan program yang lebih baik lagi.*/ Yusran Yauma, Hidayatullah Bali