AdvertisementAdvertisement

Kota Surakarta Tuan Rumah Rakornas Dewan Murabbi Hidayatullah

Content Partner

SURAKARTA (Hidayatullah.or.id) — Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Dewan Murabbi (DM) Hidayatullah Tahun 2023 telah dibuka secara resmi yang digelar di Kampus Menara Al Qur’an, Hidayatullah Surakarta, Jawa Tengah, Kamis, 09 Rajab 1444 (2/2/2023).

Pembukaan Rakornas yang akan berlangsung selama 4 hari ini dihadiri dan dibuka oleh Pemimpin Umum Hidayatullah, KH. Abdurrahman Muhammad.

Rakornas juga dihadiri oleh ratusan Murabbi Hidayatullah se-indonesia yang duduk dalam struktur Dewan Murabbi Wilayah Hidayatullah.

Ketua Panitia Rakornas DM Hidayatullah 2023, Dr. Nur Islam, M.Pd, dalam pidatonya menyambut peserta Rakornas mengatakan Menara al Qur’an adalah simbol keyakinan kepada Allah sebab saat ditunjuk sebagai tuan rumah Rakornas Dewan Murabbi, sarana dan prasarana belum memadai ditambah pendanaan yang juga tidak dapat dikatakan cukup.

Tetapi, dengan keyakinan yang mantap akan keberkahan dan dan maunah Allah, Doktor Pendidikan dari Universitas Muhammadiyah Solo, ini mengatakan acarapun dihelat dengan suasana pembukaan yang penuh khidmat.

Nur Islam juga menyampaikan perihal keistimewaan tempat penyelenggaraan kegiatan ini. Kata dia, hakikat sejarah Menara Al Qur’an sangat identik dengan agama lain karena dahulu merupakan pusat pembaptisan.

“Lalu, Hidayatullah membelinya dan menyulapnya menjadi pusat kaderisasi penghapal Al Qur’an,” katanya.

Lebih jauh, dia menukaskan, Kota Surakarta adalah salah satu simbol dakwah Islam di Indonesia sejak dulu sampai hari ini.

Sehingga, lanjut dia, pelaksanaan Rakornas Dewan Murabbi memiliki benang hijau dengan sejarah dan fakta tersebut. “Seiring itu, para Murabbi juga adalah figur-figur penggerak dakwah Islam di daerah masing-masing,” katanya.

Sepenarian dengan itu, Ketua Dewan Murabbi Hidayatullah Pusat, Dr. Tasyrif Amin, M.Pd, dalam sambutannya menyampaikan bahwa tugas Murabbi adalah tanggung jawab yang sakral karena meneruskan tugas yang Allah berikan kepada para Nabi dan Rasul, terutama tugas kerasulan Muhammad Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam.

“Tantangan berat para Murabbi adalah posisi dirinya sebagai role model, figur tauladan dalam aspek spiritualitas, komitmen tarbiyah dan dakwah, sementara seorang Murabbi tetaplah manusia biasa yang juga mendapatkan ujian serta berbuat khilaf,” kata pria kelahiran Majene ini.

Ayah dari 10 anak ini menambahkan, para Murabbi harus terus menjaga idealisme membangun peradaban Islam, terutama dalam diri sendiri sebagai pijakan pertama dan mendasar dalam membangun peradaban Islam dalam skala global.*/Naspi Arsyad

- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Marriage is (not) Scary, Ibadah Terpanjang yang Menyatukan Keberkahan dan Tantangan

SEJAK remaja, saya selalu menjadi tempat curhat orang-orang di sekitar, dari teman dekat hingga kenalan singkat. Entah karena saya...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img