JAKARTA (Hidayatullah.or.id) – Ketua Umum Pengurus Pusat Syabab (Pemuda) Hidayatullah, Suhardi Sukiman, menggagas gerakan bersiap 10 menit di masjid sebelum azan berkumandang.
“Saya menyebutnya sebagai gerakan ‘Stay di Masjid Sebelum Adzan’. Tidak mesti 10 menit, yang penting sebelum masuk azan. Ini salah satu ikhtiar menggapai kejayaan dan mendasar yang tak boleh diabaikan. Apabila lima waktu shalat kita di masjid sudah tertib seperti ini, insya Allah, mulia bahagia hidup kita,” kata Suhardi Sukiman di Jakarta, Jumat (19/1/2018).
Suhardi menuturkan, selama ini umumnya kaum muslimin baru menuju atau bersiap ke masjid ketika azan berkumandang. Bahkan tidak sedikit yang baru bergerak setelah azan selesai.
Padahal, kata dia, idealnya shalat perlu persiapan maksimal mengingat ini adalah perkara penting dan utama. Terlalu banyak dalil tsawâbit yang menjelaskan keutamaan tersebut.
Karenanya, ia mengajak teman-teman remaja dan pemuda untuk bersama-sama mengkampanyekan gerakan ini. Selain sebagai uapaya meneguhkan ibadah kepada Allah Ta’aala, di sisi yang lain proses ini penting untuk membangun habit positif dalam rangka kedisiplinan diri.
“Kalau umat Islam sudah serentak berada di masjid sebelum azan, boleh saja alat pengatur waktu iqomah diatur ulang yang biasanya 15 menit menjadi 7 menit. Tidak ada lagi yang masbuq dan Insya Allah, lebih produktif setelahnya,” katanya.
Gerakan ini, menurut Suhardi, hanya meneruskan tradisi yang telah berlangsung lama di kampus-kampus Hidayatullah di mana setiap akan memasuki waktu shalat, selalu ada himbauan dari corong masjid agar warga dan santri segera bersiap. Yang sedang kerja harus berhenti, begitupun aktifitas lainnya.
“Shalat itu kunci kemenangan dan shalat produktif adalah yang dipersiapkan dengan baik semata-maat sebagai wujud takwa kepada Allah Ta’aala. Kita bangun bangsa tercinta kita ini dimulai dari shalat yang berkualitas,” pungkas Suhardi seraya mengutip Firman Allah Subhanahu Wata’aala dalam Al Qur’an Surah Ath Thalaq ayat 2 dan 3.
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu”. (ybh/hio)