Hidayatullah.or.id — Pimpinan Wilayah (PW) Syabab Hidayatullah Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali menggelar training pra nikah. Acara yang berlansung tanggal 15 s/d 16 November digelar dalam rangka memberikan pemahaman sejak dini tentang kiat-kiat sebelum dan setelah menikah.
Ketua PP Syabab Hidayatullah, Naspi Arsyad, menuturkan acara tersebut sengaja dipersiapkan bagi para pemuda pemudi yang tidak lama lagi akan menempuh batera keluarga.
Menurutnya, masih banyak generasi muda yang belum mapan dalam mempersiapkan diri untuk berumah tangga. Akibatnya banyak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam menepuh betera keluarga.
“Kami memilih Kendari sebagai salah satu tempat penyelenggaraan kegiatan, mengingat kota ini sedang dalam berkembang,” kata Naspi Arsyad kepada wartawan di Kendari.
Memang, lanjut dia, saat ini arus budaya dari luar belum terlalu menjangkiti pemuda pemudi Kendari. Namun potensinya untuk terkontaminasi itu sangat besar, imbuhnya.
“Makanya kami bekali mereka dengan mengadakan kegiatan seperti ini, yang menghadirkan pembicara kompeten dari kalangan rohaniawan, psikolog dan tenaga medis,” terang pria yang juga Pimpinan Pesantren Tahfidz Al Humairah Sukabumi itu.
Sementara itu, salah seorang pemateri training, Dra. Hj. Dhina K. Sayogyo, Psi menuturkan, seorang pemuda perlu mengetahui secara menyeluruh seluk-beluk dunia pernikahan.
Hal yang utama diketahui, jelas Dhina, ialah menyiapkaan diri sesuai tuntunan Al-Quran dan Sunnah Ralulullah. Selain itu, seseorang juga perlu matang secara psikis, dalam artian siap secara mental.
Dhina menegaskan, seseorang yang hendak akan menikah juga perlu mengetahui hal terkait dunia medis, khususnya yang yang erat kaitannya dalam berumah tangga.
“Kematangan secara agama bisa menuntun mereka bukan hanya di dunia tapi juga di akhirat. Sementara kematangan psikologi bisa membuat mereka memiliki kiat-kiat apa saja yang dapat dilakukan untuk mengharmoniskan rumah tanggan,” imbuh Dhini.
Sedangkan pengetahuan tentang dunia medis, Dhini menambahkan, bisa menjadikan pasangan suami isteri bisa menciptakan keluarga yang sehat. “Hal itu tentu sangat baik untuk generasi selanjutnya,” tandasnya. (Cr5)