HIDORID — Perdana Menteri Malaysia meminta umat Islam pecinta damai di seluruh dunia untuk bersatu melawan ekstremis yang menggunakan agama sebagai alasan melakukan kekerasan. Perdana menteri itu menekankan bahwa kemoderatan adalah kunci menang perang untuk masa depan Islam.
“Di seluruh dunia, ekstremisme mengambil nyawa dan menghancurkan kesempatan. Ini mempengaruhi kita semua. Tetapi itu adalah segelintir orang, dari satu iman, yang paling menderita,” kata Perdana Menteri Malaysia Mohd Najib bin Tun Haji Abdul Razak di debat Umum Majelis Umum PBB Sabtu waktu setempat atau Minggu WIB.
“Saya percaya ancaman terbesar bagi umat Islam saat ini tidak berasal dari dunia luar, melainkan dari dalam,” katanya.
“Agama kami yang diturunkan untuk perdamaian dan didasarkan pada toleransi sedang diputar oleh kaum ekstrimis yang menyebarkan argumen palsu untuk mendorong perpecahan dan membenarkan kekerasan,” katanya.
“Di seluruh dunia Islam, ekstremis membungkus agenda sesat mereka dengan kain agama, memutus tali keluarga, negara dan umat,” katanya. Tetapi Muslim tidak berdaya untuk bertindak, kata Razak.
“Saya percaya moderasi dalam agama dan proses politik dapat membendung hilangnya hidup dan kebebasan di dunia muslim. Di balik kekerasan tragis, ada pertempuran yang dilancarkan untuk masa depan Islam.”
Dia mengatakan umat Islam seharusnya tidak melakukan kesalahan moderasi yang melemahkan. “Pemimpin Muslim harus berbicara dan mengecam kekerasan, supaya kebungkaman mereka adalah keliru untuk penerimaan,” kata Razak seperti dikutip Xinhua. (ant/ybh)