BALIKPAPAN (Hidayatullah.or.id) — Salah satu pendiri Hidayatullah Ustadz Hasyim Harjo Suprapto berbagi tips hidup sehat kepada anak anak muda peserta TOT LTC dan LPQ Pemuda Hidayatullah.
Nasihat itu beliau sampaikan kala menjadi narasumber dalam forum tersbut yang digelar di Kampus Ummul Qura Indonesia, Balikpapan, beberapa waktu lalu (16/6/2022).
Nasihat itu hadir atas pertanyaan Sekretaris PW Pemuda Hidayatullah Jawa Tengah, Setiadi Nugraha.
Pertanyaan itu memang menarik dan relevan, mengingat pada usia kepala 7 alias 70 tahun lebih, Ustadz Hasyim masih sehat, gesit dan bahkan dalam lima kali sehari semalam bisa naik turun tangga masjid dengan sangat biasa.
Satu hal yang orang lain seusianya mulai kewalahan. Apalagi kalau mau aktivitas fisik lain. Ustadz Hasyim HS masih enerjik bahkan kerja bakti baginya bukan hambatan.
Berkeringatlah dengan Bekerja
Pada kesempatan tersebut, Ustadz Hasyim menyebutkan ada beberapa jenis aktivitas harus selalu kaum muda upayakan untuk hidup sehat sampai usia kronologis dan usia biologis yang panjang.
Ia mengatakan, selalulah berusaha untuk terus berkeringat. Lakukan aktivitas fisik, mulai bekerja mencangkul atau aktivitas fisik lain.
āKarena orang berkeringat itu tanda bergerak, biasanya ada lelah, lalu ia kalau makan enak sekali,ā kata beliau yang mengguncang tawa seluruh hadirin.
Menurut beliau, penyakit itu kotoran. Ia harus keluar agar hilang dari tubuh kita.
āJadi kalau ada kerja bakti, turun dengan nawaitu yang benar,ā ungkapnya yang kembali dengan gaya khasnya yang akrab.
Jangan Ceroboh
Beliau juga berpesan agar anak muda jangan ceroboh dalam hidup.
āBiasanya ini muncul karena merasa muda lalu ceroboh. Sebagai contoh, kalau malam naik motor, pakailah jaket. Jangan merasa masih muda kalau yang seperti itu,ā ucapnya.
āAda orang yang kala muda begitu ceroboh. Naik motor malam tidak pakai jaket. Kini ia hidup dengan banyak penyakit. Jadi ada kadang penyakit karena kita merasa muda lalu ceroboh,ā tegasnya.
Demikianlah nasihat hidup sehat dari sosok yang memang sehat sampai sekarang meski usia telah kepala 7.
Meski demikian beliau mengatakan bahwa sakit sejatinya tetap karunia Allah.
āBagi saya sakit itu juga karunia Allah. Jadi harus dinikmati. Cuma kan, kalau sakit jangan cerita ke orang lain,ā ungkapnya bercanda.
āBagaimana menikmati sakit itu, kita banyak istighfar. Ada kesempatan merenung dan muhasabah. Tapi kalau soal istighfar biar sehat, banyak-banyak saja ini kita sebut dalam sehari-hari. Insha Allah sehat juga batin kita,ā tutupnya sumringah.*/Mas Imam Nawawi