BONTANG (Hidayatullah.or.id) — Satu lagi komplek hunian buah usulan Pemkot Bontang kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) siap dihuni, yakni Rumah Susun (Rusun) Santri Pondok Pesantren Hidayatullah, Jl. Imam Bonjol No. 33 Kelurahan Api-Api, Kota Bontang, Kalimantan Timur.
Peresmian ini ditandai pengguntingan pita oleh Walikota Bontang dr. Hj. Neni Moerniaeni, Sp.Og didampingi perwakilan SNVT Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Provinsi Kaltim Dhani Kushandito, pimpinan yayasan Ponpes Hidayatullah, Asisten II, Asisten III, kepala dan perwakilan OPD terkait, beberapa lurah, dan unsur Forkopimda, Senin (15/4/2019) siang.
Selain itu, hadir pula mantan Walikota Bontang dr. H. Andi Sofyan Hasdam, Sp.S.
Menelan anggaran sebesar 6.8 miliar, bangunan tersebut terdiri atas dua lantai dilengkapi dengan fasilitas tempat tidur dua tingkat serta lemari di setiap kamar, dengan daya tampung sebanyak 138 orang santri.
Mengawali sambutanya, Neni mengaku bersyukur karena Kota Bontang dipilih untuk mendapatkan beberapa unit rusun.
Menurut Neni, dipilihnya Kota Bontang disebabkan adanya hubungan serta koordinasi yang terjalin dengan baik antara Pemkot Bontang dengan pihak Kementerian PUPR. Termasuk rencana pembangunan rusun Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang akan direalisasikan pada 2020 mendatang.
Lebih jauh, Neni menghimbau kepada pengguna gedung agar selalu menjaga serta merawat dengan baik fasilitas yang telah dibangun.
“Yang penting bagi saya adalah perawatan, tolong dijaga dengan baik. Biasanya rumah seperti ini (rusun) yang bermasalah adalah septic tank, jadi anak-anak santri jangan buang barang yang tidak larut didalam kloset yang menyebabkan buntu,” pungkas Neni.
“Kita mengucapkan terima kasih kepada Kementerian PUPR, kepada Pemerintah RI dengan program strategis nasionalnya,” sambung Neni.
Sementara itu, perwakilan SNVT Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Provinsi Kaltim Dhani Kushandito berharap gedung baru tersebut dapat meningkatkan kualitas dan kenyamanan sehingga dapat menghasilkan santri dan santriwati yang berkualitas.
“Saya harapkan dengan adanya gedung ini dapat menambah motivasi belajar bagi para santri dan santriwati,” harap Dhani Kushandito.
Lebih lanjut, ia pun menyarankan untuk segera mengajukan kembali usulan hunian rusun untuk santriwati, mengingat rusun yang diresmikan tersebut diperuntukkan para santri.
Sehingga di 2020, pihaknya dapat segera merealisasikan pembangunan, minimal masuk dalam list Kementerian PUPUR.
“Kalo ada usulan untuk yang wanita (santriwati) dapat diususlkan di tahun ini sehingga Insyaallah tahun depan (2020) dapat kami dapat laksanakan pembangunannya, minimal kami makukan dalam list dari Kementerian (PUPR),” lanjutnya. (ppid/hio)