
JAKARTA (Hidayatullah.or.id) — Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah, Dr. Nashirul Haq, menegaskan kembali komitmen Hidayatullah dalam membangun peradaban Islam global melalui kerja sama lintas bangsa. Hal itu disampaikannya saat membuka Hidayatullah Global Forum 2025 di Pusat Dakwah Hidayatullah, Jakarta, Rabu, 22 Dzulhijah 1446 (18/6/2025).
Acara yang dihadiri oleh Duta Besar Türkiye untuk Indonesia Prof. Dr. Talip Küçükcan tersebut mengangkat tema “Masa Depan Persahabatan Türkiye-Indonesia Dalam Dinamika Global”.
Dalam sambutannya, Dr. Nashirul Haq menekankan arti penting hubungan kedua bangsa, bukan hanya dalam kerangka diplomatik modern, melainkan juga dalam ikatan sejarah dan peradaban Islam yang telah berlangsung lebih dari lima abad.
“Selamat datang di Pusat Dakwah Hidayatullah. Gedung ini adalah amanah dari umat Islam di pundak kami. Karenanya kami selalu menunggu kehadiran Anda semua ke sini kapan pun, untuk bersama-sama membangun peradaban manusia yang dituntun Al-Qur’an dan teladan Rasulullah Muhammad Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam di sektor pendidikan, dakwah, kebajikan sosial, dan lain-lain,” ujar Nashirul Haq mengawali sambutannya.

Ia menyebutkan bahwa gedung Pusat Dakwah Hidayatullah di Jakarta ini merupakan simpul utama gerakan Hidayatullah yang kini tersebar di 38 provinsi dan hampir 500 kabupaten/kota di Indonesia, bahkan telah menjangkau delapan negara di berbagai belahan dunia.
Dalam pandangan Nashirul Haq, Indonesia dan Türkiye secara geografis memiliki posisi strategis di ujung benua Asia. Türkiye di Barat, menjadi simpang temu Eropa, Afrika, dan Asia Tengah; sementara Indonesia di Timur, menjadi titik temu Australia, Pasifik, Asia Selatan, Timur, dan Tenggara.
“Kedua bangsa ini adalah simpang peradaban dunia. Maka persahabatan keduanya sangat relevan untuk melahirkan sumbangsih bagi perdamaian dan kemajuan global,” ujarnya.
Ia juga menyinggung akar sejarah hubungan Islam antara Türkiye dan Indonesia yang telah terjalin jauh sebelum republik modern berdiri.
Nashirul mengutip pernyataan Sultan Hamengku Buwono X pada Kongres Umat Islam V tahun 2015 di Yogyakarta, yang mengungkapkan bahwa Raden Fatah, pendiri Kesultanan Islam pertama di Jawa, telah berbaiat kepada Sultan Muhammad Al-Fatih pada tahun 1479.
“Sebagai bangsa Muslim, Indonesia dan Türkiye sudah bersaudara sekurangnya 546 tahun lamanya,” tegas Nashirul. “Hidayatullah yang baru berumur 52 tahun, sangat bergairah untuk ikut serta terus mengokohkan persaudaraan ini.”
Dalam konteks pendidikan, Nashirul mengungkapkan bahwa saat ini Hidayatullah mengelola lebih dari 600 sekolah dan pesantren di seluruh Indonesia yang setiap tahunnya meluluskan hampir 3.000 siswa.
Ia mencatat bahwa minat lulusan Hidayatullah untuk melanjutkan studi ke Türkiye semakin meningkat, sejalan dengan bertambahnya jumlah pelajar Indonesia di Türkiye yang kini mencapai lebih dari 4.000 orang.
“Kita berharap semakin banyak lulusan sekolah dan pesantren Hidayatullah yang belajar ke mancanegara termasuk Türkiye. Pak Duta Besar, ke mana pun Anda pergi di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, Hidayatullah in syaa Allah ada di dekat Anda,” katanya.

Nashirul juga membuka peluang kerja sama di bidang ekonomi, sosial, dan teknologi. Ia mengajak lembaga pendidikan dan bisnis Türkiye untuk bersama-sama mengelola aset wakaf di berbagai daerah di Indonesia.
Selain itu, ia menegaskan pentingnya kerja sama dalam bidang kepemudaan, kemanusiaan, pengembangan teknologi, bahkan perdagangan.
“Sejak tahun 2015, Hidayatullah telah menjalin hubungan baik dengan masyarakat madani Türkiye seperti iMH, iHH, iGiAD, Hamidiye Vakfi, dan lainnya. In syaa Allah, juga dengan Institut Yunus Emre. Hubungan ini harus terus diperkuat untuk peradaban Islam yang lebih baik,” tambahnya.
Menutup sambutan, Nashirul menyampaikan harapan agar Hidayatullah Global Forum ini dapat menjadi tonggak penting dalam mengokohkan masa depan persaudaraan Türkiye-Indonesia.
“Semoga Allah jadikan forum ini dan kehadiran Anda semua sebagai sumbangan penting bagi peradaban manusia yang lebih diridhai Allah,” pungkasnya.*/