
SOFIFI (Hidayatullah.or.id) — Pergantian kepemimpinan dalam sebuah organisasi merupakan momentum strategis untuk memperkuat arah gerak dan efektivitas program. Hal ini pula yang mewarnai dinamika Hidayatullah Maluku Utara setelah Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah menetapkan struktur kepemimpinan baru untuk periode 2025–2030. Dalam kerangka penguatan tata organisasi, komitmen kolaboratif dari jajaran pengurus menjadi landasan penting bagi konsolidasi program di seluruh wilayah.
Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) yang baru ditetapkan, Ust. Drs. Nasri Bukhari, M.Pd.I, menegaskan kesiapan untuk bekerja bersama seluruh elemen organisasi. Ia menyatakan siap berkolaborasi dengan seluruh struktur organisasi untuk memastikan program kerja dapat berjalan efektif.
Penetapan Ust. Nasri Bukhari sebagai Ketua DPW serta H. Riyadi Poniman, SHI sebagai Ketua Dewan Murabbi Wilayah (DMW) dilakukan secara resmi melalui Muswil yang digelar di Ternate pada Senin, 10 Jumadil Akhir 1447 (1/12/2025).
Pada kesempatan itu, pimpinan musyawarah membacakan Surat Keputusan DPP Hidayatullah sebelum keduanya dikukuhkan secara langsung oleh perwakilan DPP. Pengukuhan ini sekaligus menjadi penanda dimulainya masa kepemimpinan baru untuk lima tahun mendatang.
Acara Muswil berlangsung dengan melibatkan jajaran Dewan Murabbi, pengurus wilayah, serta delegasi dari seluruh daerah di Maluku Utara. Suasana musyawarah berjalan tertib dan penuh ukhuwah, menggambarkan kedewasaan organisasi dalam mengelola dinamika internal. Rangkaian sidang berjalan dinamis dan tetap menjunjung prinsip musyawarah sebagai landasan pengambilan keputusan organisasi.
Sebagai Ketua DMW, H. Riyadi Poniman, SHI menyampaikan arah kebijakan pembinaan kader sebagai salah satu fokus utama kepemimpinannya. Ia menegaskan pentingnya memperkuat manhaj tarbiyah sebagai basis pembentukan karakter dan kompetensi kader.
Riyadi juga menyampaikan perlunya peningkatan kualitas pembinaan secara menyeluruh agar seluruh struktur wilayah memiliki ketangguhan yang sama dalam mengelola dakwah dan kegiatan organisasi.

Sementara itu, Ust. Nasri Bukhari sebagai Ketua DPW memaparkan tiga fokus strategis kepengurusan ke depan, yaitu pengembangan lembaga pendidikan, peningkatan kapasitas dai, dan penguatan program ekonomi umat. Pengembangan lembaga pendidikan diposisikan sebagai pilar utama dalam mencetak generasi yang memiliki komitmen keislaman dan keindonesiaan.
Adapun peningkatan kapasitas dai diarahkan untuk memperluas jangkauan dakwah di wilayah kepulauan Maluku Utara yang memiliki karakter geografis beragam. Selain itu, program ekonomi umat diorientasikan untuk memperkuat kemandirian masyarakat dan organisasi melalui aktivitas produktif yang terarah.
Sementara itu Ketua DPP Hidayatullah Ust Drs Wahyu Rahman, MM., yang mendampingi Muswil Malut ini menekankan bahwa kolaborasi menjadi penting dalam konteks implementasi program kerja.
Dengan struktur wilayah yang luas, kata Wahyu, efektivitas koordinasi antarlembaga sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan program yang telah digariskan. Kolaborasi ini diharapkan memperkuat konsolidasi internal dan memastikan keberlanjutan program dakwah, sosial, serta pendidikan di tingkat daerah.
Ia juga menyampaikan harapan semoga penetapan kepemimpinan baru ini semakin meneguhkan ikhtiar perluasan jangkauan dakwah di Maluku Utara.
“Dengan perpaduan antara penguatan pembinaan kader oleh DMW dan fokus program strategis oleh DPW, gerakan berkhidmat untuk umat ini diarahkan untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat,” katanya.
Wahyu menambahkan, wilayah Maluku Utara yang memiliki tantangan geografis dan sosial tersendiri sehingga membutuhkan pendekatan dakwah serta pembinaan yang konsisten dan terkoordinasi.
“Sekaligus menjadi titik awal periode kepengurusan berjalan ini untuk memperkuat konsolidasi organisasi dan meningkatkan kontribusi dalam pembangunan khususnya di bidang sumber daya insani di wilayah kepulauan ini,” tandasnya.






