AdvertisementAdvertisement

‘Mabit dan Sowan Kyai’ STAIL Tegaskan Kultur Hidayatullah dan Tingkatkan Literasi

Content Partner

SURABAYA (Hidayatullah.or.id) — Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman al-Hakim (STAIL) Surabaya menyelenggarakan acara “Mabit dan Sowan Kyai” di kompleks kampus Pondok Pesantren Hidayatullah, Jalan Kejawan Putih Tambak VI No.1, Kecamatan Mulyorejo, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu malam, 15 Dzulhijah 1445 (22/06/2024).

Acara dihadiri oleh seluruh mahasiswa dan mahasiswi STAIL, serta para dosen dan staf pengajar. Mabit dan Sowan Kyai merupakan acara rutin semesteran yang diadakan oleh STAIL untuk memperkuat keimanan dan ketaqwaan para mahasiswanya.

Acara ini diisi dengan ceramah agama, tahajjud berjamaah, dialog dengan pengelola STAIL, olah raga bersama, dan diakhiri dengan sarapan berjamaah.

Pada kesempatan ini, hadir dua pembicara, yaitu Us. H. Syamsuddin, M.M, Ketua Yayasan PP Hidayatullah Surabaya, dan Ust. H. Abdul Rahman, S.E, Ketua Pembina Yayasan PP Hidayatullah Surabaya.

Dipandu pembawa acara Ketua STAIL Surabaya, Muhammad Idris, M.Pd.l, dalam penyampaian materinya, kedua ustadz ini menekankan pentingnya menjaga kultur Hidayatullah di manapun berada.

Menjaga Kultur Hidayatullah

Ust. Syamsuddin menegaskan bahwa kampus STAIL dibangun untuk mempraktikkan nilai-nilai keislaman dan menjadi miniatur peradaban Islam.

Oleh karena itu, kata Syamsuddin, penting bagi para mahasiswa untuk menjaga kultur keislaman, seperti menutup aurat secara sempurna bagi mahasiswi, menjaga jarak hubungan antar lawan jenis, dan menjalankan amalan sunnah seperti sholat llail, baca al-Qur’an, dan wirid.

“Kampus kita ini dibangun untuk mempraktikkan nilai-nilai keislaman. Menjadi miniatur peradaban Islam. Maka, menjaga kultur keislaman itu menjadi keniscayaan,” jelas ustadz asal Madura itu.

Meningkatkan Gerakan Literasi

Ust. Abdul Rahman, di sisi lain, mengingatkan pentingnya meningkatkan gerakan literasi di kampus. Rahman mendorong para dosen dan mahasiswa untuk lebih giat membaca dan belajar.

“Meski sebutannya sudah ‘maha,’ para mahasiswa tetaplah bersikap tawadhu. Bukti akan hal itu, tingginya daya belajar dan baca masing-masing mahasiswa. Waktu yang ada dioptimalkan untuk membaca dan belajar. Bukan tidur,” tegas Rahman, berpesan.

Ustadz Rahman juga mengurai tentang ciri alumni Perguruan Tinggi Hidayatullah (PTH), khususnya STAIL. Rahman menyebutkan bahwa alumni STAIL haruslah memiliki setidaknya tiga ciri utama, yaitu cerdas, bersih, dan beradab.

Dia menjelaskan, cerdas berarti alumni STAIL haruslah memiliki kecerdasan intelektual dan spiritual. Mesti ‘bersih’, maka hendaknya keluaran STAIL haruslah bersih dalam hati, pikiran, jasad, lingkungan, dan segala aspek kehidupannya.

“Dan, memiliki ciri beradab, yaitu alumni STAIL haruslah memiliki akhlak mulia dan sopan santun,” terangnya.

Acara Mabit dan Sowan Kyai ini berlangsung dengan khidmat dan penuh makna. Para mahasiswa dan mahasiswi tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian acara.

Ketua STAIL Surabaya, Muhammad Idris, mengatakan acara ini diharapkan dapat memberikan motivasi dan semangat baru bagi para mahasiswa untuk terus belajar dan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan mereka.

Disamping itu, acara ini juga menjadi wadah untuk meningkatkan literasi dan akhlak mulia para mahasiswa yang diadakan secara rutin dan bermanfaat bagi seluruh civitas akademika STAIL Surabaya.*/Khairul Hibri

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Peran Murabbi dalam Perjuangan Islam tidak Mengenal Kata Pensiun

MAKASSAR (Hidayatullah.or.id) – Peran murabbi dalam perjuangan Islam tidak mengenal kata pensiun. Hal itu kembali ditegaskan oleh Ketua Dewan...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img