SEMARANG (Hidayatullah.or.id) — Ketua Departemen Sumber Daya Insani (SDI) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah Dr Arfan AU menyampaikan arahan strategis sekaligus memperkuat konsolidasi kader dan pengurus di wilayah Jawa Tengah. Dia menekankan bahwa iman harus beriring dengan amal shaleh dan karya.
“Keimananlah yang menuntut kita terus berjuang, melakukan amal shaleh dan melahirkan karya di berbagai bidang demi meraih kebahagiaan di dunia ini dan keselamatan di akhirat kelak,” tegasnya.
Hal itu disampaikan Arfan saat membacakan sambutan dalam acara Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Hidayatullaj Jawa Tengah (Jateng) Tahun 2025 di Hotel Candi Indah Convention, Kota Semarang.
Kegiatan yang berlangsung 3 hari ini mengusung tema “Konsolidasi Jatidiri, Organisasi, dan Wawasan Menuju Terwujudnya Standardisasi, Sentralisasi, dan Integrasi Sistemik” yang dibuka pada Sabtu, 12 Jumadil Akhir 1446 (14/12/2024).
“Kita juga harus meyakini bahwa segala bentuk karya yang dihasilkan, kinerja yang dicapai, serta prestasi yang diraih semuanya akan dinilai dan diberi ganjaran oleh Allah SWT, bahkan disaksikan oleh Rasulullah saw dan orang-orang beriman kelak di Akhirat,” katanya, seraya menukil Al Qur’an surah At Taubah ayat 105.
“Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”.
Dia menjelaskan, ayat ini mengandung pesan bahwa segala bentuk amal dan pekerjaan yang dilakukan, akan dinilai dipertanggung jawabkan kepada Allah, pemimpin, serta orang-orang mukmin.
Pada kesempatan itu dia juga menegaskan kembali beberapa hal penting yang perlu mendapatkan perhatian secara serius pada tahun 2025 nanti.
Diantaranya, terang dia, menggalakkan dakwah tarbiyah sebagai mainstream gerakan dengan manajemen yang baik untuk memenuhi kebutuhan sumber daya insani di tingkat wilayah dan daerah.
Selain itu, ia juga menyampaikan pentingnya menindak lanjuti pembinaan lulusan SLTA di Lembaga Pendidkan Hidayatullah yang sedang melanjutkan pendidikan di berbagai perguruan tinggi Non-Hidayatullah di berbagai kota dan daerah.
Ia juga menyoroti upaya penyempurnaan sistem database anggota dan kader melalui SISTAHID untuk perencanaan SDI di struktural dan non-struktural yang kompeten, profetik, dan profesional di berbagai bidang.
Disamping itu, ia juga mendorong dioptimalkannya potensi asset dan memanfaatkan tanah milik organisasi dan amal usaha sebagai lahan produktif dalam berkhidmat untuk umat dalam berbagai sektor sesuai potensinya masing-masing.
Selain itu, ia juga menekankan implementasi nilai-nilai profetik dan profesionalisme dalam sistem keuangan organisasi, amal usaha dan badan usaha.
Selain itu menekankan beberapa hal yang harus diupayakan secara sungguh-sungguh pada tahun terakhir periode ini sebagaimana dalam rekomendasi Rakernas Hidayatullah beberapa waktu lalu, yaitu menggalakkan silaturrahim dan pembinaan umat.
Upaya penting lainnya melakukan standardisasi halaqah sebagai wadah peningkatan kualitas iman, ilmu dan amal serta mendorong dan menfasilitasi generasi muda, kalangan professional, dan cendekiawan untuk terlibat dalam gerakan tarbiyah dan dakwah melalui Hidayatullah.
“Untuk mewujudkan visi organisasi, yakni terbangunnya peradaban Islam yang agung, Hidayatullah hadir sebagai wadah berjamaah untuk beramal saleh, wadah pendidikan untuk melahirkan generasi unggul, wadah dakwah untuk menyebarkan Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin, serta wadah pelayanan dan pemberdayaan umat,” imbuhnya menandaskan.
Rapat kerja wilayah merupakan agenda tahunan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) yang dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Pengurus Wilayah, unsur Dewan Murobbi Wilayah (DMW), unsur Dewan Pengurus Daerah (DPD), unsur Organisasi Pendukung (Pengurus Wilayah Pemuda dan Pengurus Wilayah Muslimat), unsur amal usaha tingkat wilayah, juga badan usaha, serta unsur Dewan Pengurus Pusat sebagai pendamping.
Dalam Rapat Kerja Wilayah dilakukan konsolidasi, koordinasi, sosialisasi, dan evaluasi serta merumuskan program-program yang akan dikerjakan dalam tahun 2025 nanti. Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas amal shaleh secara kolektif dengan sistem kinerja yang dapat diukur.*/Muhammad Dwi Eviq Erwiandy