
SURABAYA (Hidayatullah.or.id) — Kampus Utama Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya menjadi pusat penyelenggaraan Bimbingan Teknis Literasi Al-Qur’an yang dilaksanakan oleh Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam (KKG-PAI) Kecamatan Mulyorejo dan Tambaksari pada Kamis, 11 Rabi’ul Awal 1447 (4/9/2025).
Kegiatan ini berlangsung di Aula Rahmad Rahman dan dihadiri oleh 70 guru PAI dari dua kecamatan tersebut.
Tujuan utama kegiatan ini adalah memperkuat kapasitas guru dalam memahami, mengajarkan, dan menginternalisasikan nilai-nilai Al-Qur’an secara kontekstual di dunia pendidikan.
Para guru diharapkan mampu menjadikan Al-Qur’an tidak hanya sebagai materi ajar, tetapi juga sebagai panduan dalam membangun karakter dan akhlak peserta didik.
Dalam forum tersebut, Pengawas PAI Kota Surabaya, Ustadz Didik Purwanto, M.Pd., memberikan pengarahan yang menekankan pentingnya integritas seorang guru dalam mengajarkan Al-Qur’an.
Didik memaparkan, guru PAI tidak hanya dituntut mengajar dengan baik, tetapi juga dengan benar. Siapapun yang berinteraksi dengan Al-Qur’an akan dimuliakan oleh Allah.
“Maka, tugas kita adalah menjaga kemurnian ajarannya sekaligus menghadirkannya dengan metode yang relevan bagi anak didik,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa kualitas pengajaran tidak semata ditentukan oleh keterampilan teknis, tetapi juga oleh kemampuan guru menghadirkan nilai keotentikan Al-Qur’an sesuai tuntutan zaman.
Sebagai penyelenggara sekaligus tuan rumah, Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya memandang kegiatan ini sebagai bagian dari sinergi yang produktif antara lembaga pendidikan Islam dan tenaga pendidik di Surabaya.
Komitmen tersebut disampaikan dalam bentuk dukungan penuh terhadap kolaborasi yang memperkuat literasi Al-Qur’an di lingkungan sekolah maupun masyarakat.
“Melalui kesempatan ini, Hidayatullah Surabaya juga menegaskan visi besarnya untuk menjadi pusat pendidikan yang melahirkan generasi Qur’ani,” kata Ketua Yayasan Hidayatullah Surabaya, Ust. H. Syamsuddin, dalam keterangannya.
Upaya tersebut, jelas dia, diwujudkan melalui program-program yang mengedepankan penguatan literasi, praktik pengamalan, serta pembangunan karakter berbasis nilai Al-Qur’an.
Dengan demikian, tambahnya, kegiatan bimbingan teknis ini bukan hanya sebatas forum pelatihan, tetapi juga momentum untuk memperkokoh peran guru PAI dalam menjaga kesinambungan pendidikan Islami di Kota Surabaya.






