ABU DHABI (Hidayatullah.or.id) — Jenazah Allahyarham Lendra Rahmat Kartolo saat ini belum bisa diterbangkan ke Indonesia dan masih tertahan di Abu Dhabi. Istri Alm Lendra, Rita Sahara, pada Senin petang (18/10) waktu Uni Emirat Arab (UEA) sempat ditemui petugas Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Abu Dhabi.
Dalam pertemuan itu, pihak KBRI menjelaskan kepada isteri Alm Lendra bahwa semua jenazah yang wafat di dalam pesawat milik UEA untuk mendapatkan visum et repertum dan pemeriksaan forensik (pemeriksaan jenazah untuk memastikan sebab-sebab kematian) di rumah sakit resmi pemerintah UEA. Ini sudah menjadi prosedur tetap mereka.
Karena itu, menurut pihak KBRI kepada Rita, ada kemungkinan jenazah akan tertahan beberapa hari di Abu Dhabi. Visum dan prosedur resmi lain memerlukan waktu 3 sampai 5 hari. Selain itu, ada dokumen-dokumen lain yang harus dilengkapi.
Rita dan Suci (pendamping dari perusahaan travel) sudah diberi visa untuk berdiam di UEA sampai 7 hari. Pihak Etihad Airways telah menyediakan hotel untuk menginap selama 1 hari 1 malam kepada keluarga Alm Lendra. Namun, untuk hari kedua dan seterusnya, pihak Etihad Airways menyerahkan pembiayaan kepada pihak keluarga.
Selanjutnya, jenazah akan dimandikan, dikafankan, dan diproses agar lebih bertahan lama di Abu Dhabi. Setelah semua prosedur resmi UEA selesai dilakukan akan diumumkan kapan jenazah bisa dikirim pulang.
“Mari kita mendoakan beliau husnul khotimah dan melaksanakan solat ghoib untuk beliau, karena in syaa Allah telah memenuhi syarat untuk disolatkan secara ghoib,” jelas Sekjen DPP Hidayatullah, Candra Kurnianto setelah mendengar informasi ini. (Mahladi)