
BALIKPAPAN (Hidayatullah.or.id) — Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak hari ini menjadi tempat talkshow Silaturrahim Syawal yang mengangkat tema “Sukseskan Munas Hidayatullah 2025”. Acara ini menghadirkan Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah Ust. Dr. H. Nashirul Haq Ust. Dr. H. Nashirul Haq, dan Ketua Yayasan Kampus Ummulqura Hidayatullah Balikpapan Ust. H. Hamzah Akbar, sebagai narasumber, yang membahas strategi menjaga dan menguatkan nilai ke-Hidayatullah-an untuk menjawab tantangan zaman.
Dalam talkshow ini, Ustadz Hamzah menyoroti bahwa secara historis, Hidayatullah telah memiliki kekhasan dalam pendekatan kepemimpinan dan gerakan sosial.
Selama 27 tahun terakhir, pendekatan kultural berbasis nilai sederhana seperti mendengar kemudian taat menjadi fondasi yang efektif untuk memperluas pengaruh gerakan ini.
Namun, ia juga menggarisbawahi perbedaan yang dirasakan antara era awal Hidayatullah sebagai gerakan sosial dengan masa kini sebagai organisasi masyarakat (ormas). Dalam perkembangan ini, Ummul Qura disebut sebagai penopang kultural yang signifikan, terutama dalam menjaga karakter para kader.
Salah satu kebijakan strategis, seperti penugasan 70 kader dan keluarga ke berbagai wilayah, dari Aceh hingga Merauke pada tahun 2020, tetap menjadi perhatian. Langkah ini dianggap sebagai upaya nyata dalam memperkuat kehadiran dan pengaruh Hidayatullah di seluruh nusantara.
Menurut Ustadz Hamzah, perpaduan antara pendekatan kultural dan profesionalisme sangat diperlukan untuk mencapai sinergi yang kuat.
Dengan demikian, kepemimpinan dapat tetap solid dan mampu mengimbangi tantangan kompetensi serta tuntutan metode kerja modern.
“Tidak perlu ada dikotomi antara pendekatan kultural dan profesionalisme. Keduanya saling melengkapi dan harus berjalan seiring,” tegasnya.
Talkshow ini sekaligus menjadi pengingat pentingnya menjaga keseimbangan antara nilai-nilai tradisional dan pendekatan modern dalam membangun gerakan Hidayatullah yang lebih kokoh di masa depan.*/