BANTEN (Hidayatullah.or.id) — Musyawarah Wilayah (Muswil) Hidayatullah selain dalam rangka menghasilkan keputusan dan ketetapan yang yang berkualitas, forum ini juga diharapkan dapat meningkatkan semangat juang para kader, mempererat ukhuwah, dan meneguhkan komitmen keummatan dan kebangsaan.
Demikian ditekankan Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Hidayatullah KH Dr Nashirul Haq saat membuka Musyawarah Wilayah Hidayatullah Provinsi Banten, Ahad (13/12/2020).
Nashirul mengimbuhkan, komitmen keummatan dan kebangsaan tersebut diindikatori oleh sejauh mana waktu, tenaga dan sumberdaya yang kita korbankan serta seserius apa ibadah dan doa kita berdampak dan memberikan kontribusi terhadap kemajuan Islam dan memberikan manfaat kepada ummat.
“Ada hal yang wajib disyukuri namun tidak sedikit yang harus diistighfarkan.” katanya seraya menambahkan untuk mewujudkan terbangunnya peradaban yang agung sebagai visi gerakan, Hidayatullah telah menjadikan tarbiyah (Pendidikan) dan dakwah sebagai mainstream (arus utama).
“Karena itu tarbiyah dan dakwah haruslah menjiwai seluruh kebijakan dan program organisasi,” katanya.
Lebih jauh ia menjelaskan Musyawarah Wilayah sebagai pertemuan lima tahunan memiliki wewenang mendengarkan laporan pertanggung jawaban DPW kepada DPP, menetapkan ketua dan anggota Dewan Pengurus Wilayah, serta menetapkan keputusan-keputusan lainnya.
Karenanya, terang dia, pemilihan Ketua DPW bukanlah agenda utama sebagaimana yang terjadi di Musywil ormas atau orpol pada umumnya.
“Mekanisme di Hidayatullah Ketua DPW ditunjuk oleh Dewan Pengurus Pusat setelah dilakukan penyerapan aspirasi dan musyawarah pengurus harian DPP. Selanjutnya anggota DPW disusun oleh tim formatur yang terdiri dari utusan DPP, Ketua DPW, dan Ketua Dewan Murabbi Wilayah,” ujarnya.
Menyadari betapa beratnya amanah ini, Nashirul mewasiatkan, hendaknya kita selalu menumbuhkan ketawakkalan yang tinggi untuk senantiasa memohon bantuan dan ma’unah dari Allah SWT.
“Kesadaran akan keterbatasan dan ketidakmampuan itu pula hendaknya mendorong untuk melibatkan semua potensi yang ada, baik di internal pengurus maupun potensi kader, jamaah dan masyarakat secara umum,” katanya.
Dia menandaskan, agenda prioritas pada periode 2020-2025 dalam mewujudkan visi organisasi melalui gerakan tarbiyah dan dakwah diawali dengan tri-konsolidasi, yaitu: konsolidasi ideologi, konsolidasi organisasi dan konsolidasi wawasan. (ybh/hio)