Hidayatullah.or.id – Kekeringan sudah jadi hal biasa di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Pondok Pesantren Hidayatullah di Kupang Barat hendak mengatasi masalah ini dengan membangun sumur bor untuk para santri.
Kekeringan tampak sudah menjadi masalah biasa di Nusa Tenggara Timur (NTT). Di beberapa tempat, masalah kekeringan seringkali membuat masyarakat benar-benar harus berjalan berkilo-kilo meter agar bisa mendapat air untuk kebutuhan sehari-hari.
Kekeringan, seperti halnya yang terjadi di Kupang Barat. Berlokasi di Pondok Pesantren Hidayatullah Asrama Putri. Para santriwati yang berjumlah cukup banyak kurang lebih 70 orang harus menghadapi kondisi ini berulang-ulang.
Para santriwati yang belajar di tempat ini sepenuhnya gratis dan tinggal di Pondok Pesantren Hidayatullah Batakte Kupang Barat Nusa Tenggara Timur (NTT).
Belum lama ini, melalui situs KitaBisa, kampanye #SedekahPesantren Sumur Bor untuk Kupang NTT mendapat perhatian yang cukup tinggi dari netizen (masyarakat pengguna internet).
Hingga artikel ini ditulis, telah terkumpul donasi Rp.13.155.704 dari total Rp.50.000.000 juta yang dibutuhkan untuk pembangunan sumur bor ini.
Muhammad Adianto selaku panitia rencana pembangunan sumur bor ini mengatakan kebutuhan air di wilayah yang memang dikenal gersang ini sangat tinggi. Kekeringan seringkali terjadi.
“Sumur yang biasanya menjadi sumber air untuk kebutuhan sehari-hari santri seperti mandi, cuci, kakus (mck) dan juga untuk keperluan bersuci mengalami kekeringan. Jadi perlu cukup usaha agar bisa memenuhi kebutuhan air ini,” kata Adianto yang juga pengasuh santri ini.
Dia berharap donasi untuk pembangunan sumur bor tersebut terus bertambah hingga masa waktu kampanye berakhir. Bagi anda yang ingin turut serta beramal jariyah dalam rangka pembangunan sumur bor untuk keperluan mendasar ini dapat mengunjungi tautan kampanye di sini –> https://ktbs.in/h2v43