
BITUNG (Hidayatullah.or.id) – Satuan Tugas (Satgas) Tentara Nasional Indonesia (TNI) Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-123 Kodim 1310/Bitung tengah mempercepat proses rehabilitasi lantai dua tiga ruang kelas di Pondok Pesantren Hidayatullah, yang berlokasi di Wangurer Barat, Kecamatan Madidir, Kota Bitung, Sulawesi Utara.
Kegiatan ini berlangsung pada Jumat, 22 Syaban 1446 (21/2/2025), sebagai bagian dari upaya TNI mendukung pembangunan infrastruktur pendidikan di wilayah tersebut.
Proses pengecoran dak lantai menjadi fokus utama dalam rehabilitasi ini. Segala persiapan, termasuk penyediaan material seperti semen, pasir, dan peralatan lainnya, telah disiapkan secara matang oleh Satgas TMMD untuk memastikan pelaksanaan berjalan lancar.
Menurut Kopda Frangky Darui, salah satu personel Satgas, rehabilitasi ini mencakup sejumlah tahapan teknis yang sistematis.
“Jadi pertama torang plester terlebih dahulu, setelah itu dilanjutkan dengan pengacian dan di-Nodrop-kan agar tidak mudah retak dan untuk menghindari kebocoran,” jelas Kopda Frangky.
Ia menambahkan bahwa perbaikan juga meliputi pintu dan jendela yang telah rusak, sehingga ruang kelas dapat kembali fungsional secara optimal.
Kepala Yayasan Hidayatullah, Muhammad Taufikurrahman, menyampaikan apresiasi mendalam atas inisiatif TNI melalui program TMMD ini. Ia mengungkapkan bahwa kehadiran TNI dalam kegiatan ini memberikan bukti nyata komitmen mereka terhadap kebutuhan masyarakat.
“Sangat mengapresiasi program ini, karena dengan TMMD, TNI bisa terjun langsung di tengah masyarakat dalam rangka membantu warga, baik pembangunan fisik maupun non-fisik,” ujar Taufik. Ia juga menyoroti dampak positif rehabilitasi ini terhadap proses pembelajaran di pesantren yang ia pimpin.
Taufik menjelaskan bahwa sebelumnya, kondisi ruang kelas di lantai dua kerap menjadi kendala saat musim hujan tiba.
“Kelas yang berada di lantai dua kalau hujan bocor, kegiatan belajar jadi terganggu. Alhamdulillah, sekarang bisa direhabilitasi melalui program TMMD tahun ini,” tuturnya dengan nada penuh syukur.
Ia berharap perbaikan fasilitas ini dapat meningkatkan semangat belajar para santri, sekaligus menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih kondusif.
Program TMMD ke-123 ini tidak hanya menunjukkan sinergi antara TNI dan masyarakat, tetapi juga menjadi wujud nyata pendekatan pembangunan berbasis kebutuhan lokal.
Rehabilitasi infrastruktur pendidikan seperti yang dilakukan di Pondok Pesantren Hidayatullah diharapkan menjadi model bagi upaya serupa di wilayah lain.
Dengan penyelesaian tahap pengecoran dan perbaikan fasilitas, tiga ruang kelas tersebut kini siap mendukung proses pendidikan yang lebih berkualitas. (esn/hidayatullah.or.id)