Hidayatullah.or.id – Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Hidayatullah Balikpapan Kalimantan Timur menyebar mahasiswanya untuk berdakwah dan pengabdian kemasyarakatan ke pelosok desa.
Hal ini dilakukan sebagai bagian dari Program Kuliah Kuliah Dakwah (PKD) atau biasa disebut dengan Kuliah Kerja Nyata atau KKN yang berlandas pada Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Koordinator PKD STIS Hidayatullah, Maskur, M.Pd.I, menyebutkan sebanyak 42 mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Hidayatullah Balikpapan ini menjalani Program Kuliah Dakwah di sejumlah desa di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara Kalimantan Timur.
“Untuk di Kutai Kartanegara, mahasiswa dibagi ke tujuh titik, yang tersebar di Jonggon Desa Kecamatan Loa Kulu, yang meliputi Jonggon Jaya, Jonggon A hingga Jonggon D,” kata Masykur.
Desa tersebut merupakan desa yang menjadi binaan BMH Kutai Kartanegara selama ini.
Masykur menambahkan, pelaksanaan Program Praktik Kuliah Dakwah yang dukung oleh Laznas BMH ini akan berlangsung selama satu bulan terhitung 1 Juli hingga 30 Juli 2017.
Apresiasi masyarakat
Sekalipun nuansa liburan masih terasa di berbagai kota, namun geliat dakwah Laznas BMH di berbagai wilayah segera tancap gas.
Kehadiran para mahasiswa dai ini mendapat respon positif dari masyarakat. Mereka berharap program ini dapat terus berjalan secara berkesinambungan.
“Alhamdulillah, saya beri apresiasi selama ini sudah dibantu menangani pembinaan masyarakat,” ucap tokoh agama di kampung Jonggon D, Jonggon Desa, Anwar.
“Di depan rumah itu ada dua TPA yang jumlahnya puluhan anak. Setidaknya mahasiswa sudah meringankan beban saya di sini,” ungkapnya.
Sementara itu Kepala BMH Kutai Kartanegara, Muhammad Ihsan mengatakan bersyukur dapat mendukung program tersebut dimana PKD tahun ini berlangsung di Jonggon Desa.
“Sehingga dengan adanya program ini, kemanfaatan BMH bagi masyarakat desa kian terasa,” ujar Ihsan.
Program tersebut, selain memberikan layanan dakwah kepada masyarakat desa pelosok juga memberikan pengalaman berharga bagi calon-calon dai tangguh BMH ke depannya.
“Senang rasanya ikut PKD. Ini menyadarkan saya, kuliah itu tak selalu di ruang kelas,” ujar Guntur Palagu, mahasiswa asal Makassar, Sulawesi Selatan (13/7).
Bak musim buah, kedatangan massa PKD ternyata menjadi kebahagiaan sendiri bagi desa binaan BMH ini.
“Tahun lalu, ada juga mahasiswa STIS yang tugas PKD di sini. Alhamdulillah, mereka lebur dengan masyarakat,” terang Ibu Nurul, tetangga masjid Al-Kahfi, Jonggon A.
“Dengan anak-anak, mereka mengajar bacaal-Qur’an. Dengan pemuda juga sering main bola sama-sama di lapangan.
Mereka juga biasa datang silaturahim ke rumah-rumah masyarakat di sekitar masjid,” imbuhnya menjelaskan.
Bersama Laznas BMH mari kuatkan dakwah di pedesaan yang merupakan soko guru pembangunan pangan dan ketahanan bangsa dan negara.*/Imas