
JAKARTA (Hidayatullah.or.id) — Gabungan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Hidayatullah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten menggelar Daurah Marhalah Wustho. Kegiatan tersebut berlangsung di Gedung Pusat Dakwah Hidayatullah, Cipinang Jatinegara, Jakarta Timur, sejak Jumat hingga Ahad, 28–31 Agustus 2025.
Acara pembukaan menghadirkan sambutan dari etua Ketua Departemen Perkaderan DPP Hidayatullah Ust. Dr. Muhammad Shaleh Utsman, S.S., M.I.Kom., dan Ust. Dr. Abdul Ghofar Hadi, selaku Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah, serta dua perwakilan peserta.
Dalam sambutannya, Abdul Ghofar menegaskan pentingnya menjaga jati diri Hidayatullah sebagai proses transformasi dalam rangka membangun peradaban Islam dan sekaligus menjadi perekat persatuan bangsa.
“Jati diri Hidayatullah adalah fondasi perjuangan yang harus terus dijaga dan ditransformasikan menjadi energi dakwah, pendidikan, sosial, dalam semangat persaudaraan dan persatuan” ujarnya.
Ghofa menekankan, pelatihan ini merupakan tahapan lanjutan kaderisasi yang ditujukan untuk membekali alumni Marhalah Ula menjadi aktivis, pengurus, sekaligus murabbi yang tangguh. Program ini digelar oleh Departemen Perkaderan Pimpinan Pusat Hidayatullah bekerja sama dengan DPW Hidayatullah Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
Kegiatan diikuti maksimal 50 peserta terpilih dari tiga wilayah dengan sejumlah persyaratan, antara lain telah lulus Marhalah Ula, menguasai hafalan dasar, serta memperoleh rekomendasi dari pimpinan wilayah masing-masing.
Materi yang disampaikan meliputi Khittah dan Visi Hidayatullah, Ushul Al-Ilm, Ahlussunnah Wal Jamaah, manajemen halaqah, serta penguatan dakwah wasathiyah.
Para instruktur yang memberikan materi dalam kegiatan ini antara lain KH. Dr. Nashirul Haq, Lc., MA., KH. Hamim Thohari, KH. Dr. Tasyrif Amin, KH. Akib Junaid Qahar, MA., dan KH. Dr. Sholeh Usman.

Selain materi inti, peserta juga mengikuti pembinaan ruhiyah melalui shalat lail, muhasabah, dzikir, dan taushiyah, serta pembinaan jasadiyah melalui olahraga dan kerja bakti.
Panitia menargetkan para peserta tidak hanya memahami materi secara utuh, tetapi juga siap mengimplementasikannya dalam halaqah wustho, penugasan organisasi, serta kegiatan ta’lim diniyah. Melalui program ini, Hidayatullah meneguhkan perannya sebagai gerakan kaderisasi berkesinambungan.
Transformasi jatidiri yang ditekankan dalam dauroh ini diharapkan mampu melahirkan kader penggerak yang siap mengemban amanah dakwah. Dengan demikian, langkah tersebut menjadi bagian dari ikhtiar menuju terwujudnya peradaban Islam yang adil, makmur, dan berakhlak mulia.






