AdvertisementAdvertisement

Wakaf untuk Kesejahteraan Umat

Content Partner

Oleh Asih Subagyo*

BARU baru ini saya menghadiri acara makan malam dan diskusi tentang wakaf yang digelar oleh Bank Waqf International di Ikhwan Delights Restoran Sungai Pencala Kuala Lumpur (5/1/2023). Sesi itu berlangsung secara konsisten yang saat saya menjadi salah satu pembicara malam itu, forum tersebut adalah edisi yang ke-25.

Bagi saya sawala yang dihadiri 4 pembicara dari berbagai negara itu, seperti Prof. Dr. Ramzan Aliti (STEM Labs – Nort Macedonia), Sultan Salahudeen (Pengusaha India) dan Bambang Kuswijayanto (Deputi Director Bank Waqf International) sangatlah penting bagi kita semua memajukan dunia atau gerakan wakaf di Tanah Air.

Ulasan dari Prof Ramzan Aliti misalnya benar-benar membuat kita harus berpikir bagaimana wakaf benar-benar berjalan di Indonesia. Jadi beliau berkisah bahwa di Nort Macedonia penduduk Muslim hanya 50% dan pernah dikuasai oleh komunisme yang berakhir pada 1990-an.

Namun dunia wakaf di sana sangat luar biasa. Berkat kesadaran tinggi penduduk Muslim di sana kembali mengelola aset-aset wakaf yang tersebar termasuk di lokasi strategis dengan tujuan meningkatkan ekonomi umat. Kini wakaf telah berjalan dengan baik.

Prof Ramzan pun kini menyampaikan bahwa umat Islam saat ini harus menguasai yang namanya STEM (science technology), engineering and mathematic untuk bisa bangkit dan kembali mewarnai dunia.

Wakaf dalam Bisnis

Tidak kalah menarik adalah uraian dari Sultan Salahudeen. Sebagai pengusaha ia menekankan pentingnya setiap pengusaha muslim melakukan yang namanya menanamkan (embedded) wakaf dalam aktivitas bisnis.

Pengusaha muslim harus berupaya agar dalam setiap profit atau benefit yang diterima, sebagian dialokasikan untuk kepentingan wakaf. Mengingat secara faktual tantangan umat sekarang sangat tidak ringan.

Oleh karena itu owner dari usaha di bidang gas dan kimia yang beroperasi di Malaysia, India dan Kanada itu mengajak kaum pengusaha muslim untuk memprioritaskan wakaf pada empat hal strategis, yaitu ketahanan pangan, pendidikan, kesehatan dan perumahan.

Pengalaman Hidayatullah

Saya sendiri menjabarkan perihal pengalaman Hidayatullah dalam gerakan wakaf di Indonesia. Hidayatullah merupakan salah satu ormas Islam di Indonesia yang telah memiliki jaringan di seluruh Indonesia.

Kiprah dalam hal pengelolaan wakaf Hidayatullah telah memiliki beberapa pengalaman dalam beragam model penerapan. Sebab sebagaimana visi Hidayatullah membangun peradaban Islam, wakaf merupakan elemen penting dalam peradaban Islam itu sendiri.

Hidayatullah telah mengelola wakaf kaum Muslimin dalam dua bidang utama gerakan, yaitu dakwah dan pendidikan, sehingga publik mengenal bahwa kata Hidayatullah identik dengan dai, pesantren dan sekolah. Pengembangan pengelolaan wakaf ke depan akan diarahkan juga pada sektor pangan, kesehatan dan ekonomi.

Ternyata gagasan ini relevan dengan apa yang jadi gagasan dari Presiden Bank Waqf International Dr Dato’ Abu Ubaidah. Beliau menerangkan bahwa wakaf dapat menguatkan ekonomi umat, terlebih saat ini ekonomi yang berbasis kapitalisme dan sosialisme telah sempoyongan dan akan menuju kehancuran.

Sebab utamanya mengapa kapitalisme dan sosialisme mengalami itu adalah karena faktor riba (bunga) dan pajak. Berbeda dengan Islam, kata Dato’ yang memiliki solusi bernama wakaf yang sebenarnya merupakan bagian dari instrumen keuangan umat Islam.

Menariknya Dr Dato’ Abu Ubaidah telah lama menerapkan konsep bahwa dalam setiap keuntungan bisnis yang ia lakukan, 10% keuntungan dialokasikan sebagai wakaf yang kemudian dikelola secara profesional. Jadi, salah satu yang menurut Dato’ penting dalam gerakan wakaf saat ini adalah pentingnya profesionalisme nadzir.

Meski demikian sejatinya tantangan terbesar umat Islam dalam hal wakaf adalah minimnya literasi terhadap wakaf itu sendiri. Oleh karena itu Hidayatullah dalam hal ini seperti yang telah diupayakan terus menerus oleh Baitul Wakaf terus mengedukasi umat akan pentingnya wakaf dalam beragam media komunikasi dan penyiaran.

*) Penulis adalah Pembina Baitul Wakaf Hidayatullah

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Rakerwil V Hidayatullah Jatim Ditutup, Ketua DPW Apresiasi Pelayanan Tuan Rumah

Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) V Hidayatullah Jawa Timur resmi ditutup pada hari Ahad, 19 Januari 2024, di Situbondo. Dalam...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img