AdvertisementAdvertisement

Wasekjen Hidayatullah Hadiri Undangan Iftar Wakil Ketua MPR RI, Momentum Refleksi Kebangsaan

Content Partner

JAKARTA (Hidayatullah.or.id) — Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah, Ust. Dr. Abdul Ghofar Hadi, M.Pd.I, mewakili Hidayatullah menghadiri undangan buka puasa (iftar) Ramadhan yang digelar Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Dr. H. Muhammad Hidayat Nur Wahid, MA., di rumah rumah dinasnya Jalan Kemang Selatan Raya, Jakarta Selatan, Jum’at, 7 Ramadhan 1446 (7/3/2025).

Di tengah upaya efisiensi anggaran yang tengah digencarkan oleh pemerintah, Wakil Ketua MPR RI, Dr. Hidayat Nur Wahid, tetap berkomitmen untuk mengadakan acara buka puasa bersama (bukber) di rumah dinasnya di kawasan Kemang.

Menurutnya, menjalin silaturahmi dengan berbagai elemen masyarakat merupakan aspek penting dalam menjaga kebersamaan dan solidaritas sosial.

Acara bukber yang menjadi momentum kebersamaan dan refleksi Kebangsaan ini diawali dengan pemutaran video dokumenter yang menyoroti kiprah pria yang biasa disapa HNW ini dalam kiprah sebagai wakil rakyat dan upayanya membela Palestina selama lebih dari dua dekade.

Dari aksi demonstrasi hingga diplomasi internasional, ia terus berperan dalam memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina di berbagai forum.

Dalam sambutannya, HNW menyampaikan rasa syukur atas amanah yang kembali diembannya pasca-Pilpres dan Pilkada 2024. Ia berhasil meraih suara terbanyak sebagai wakil rakyat dari daerah pemilihan Jakarta Pusat dan luar negeri. “Terima kasih atas kepercayaannya, semoga tetap bisa amanah,” ujarnya di hadapan para tamu.

Selain Hidayatullah, acara ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat dan organisasi Islam, termasuk Dewan Masjid Indonesia (DMI), Persatuan Ummat Islam (PUI), Persatuan Islam (Persis) Jakarta Pusat, Ikatan Dai Indonesia (IKADI), Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta Pusat, serta berbagai pengurus masjid dan komunitas Islam lainnya.

Bukber dan Refleksi Sejarah

Menariknya, HNW menyoroti makna khusus dari pemilihan hari Jumat, 7 Ramadhan 1446 H sebagai momen bukber. Ia membandingkan momentum ini dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang terjadi pada Jumat, 9 Ramadhan 1364 H. Menurutnya, dalam kalender hijriyah, Indonesia kini berusia 82 tahun.

Selain itu, ia juga memaparkan kiprahnya di Komisi VIII DPR RI dalam memperjuangkan pemisahan Kementerian Agama dan urusan haji agar lebih profesional.

“Alhamdulillah, usulan ini telah disetujui dengan dibentuknya Badan Pelaksana Haji (BPH) yang kini diketuai oleh Gus Muhammad Irfan Yusuf, putra dari KH Yusuf Hasyim dan cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Asy’ari,” jelasnya.

Ia juga mengusulkan agar Istana Negara kembali menjadi pusat peringatan hari besar Islam (PHBI), seperti Nuzulul Qur’an dan Takbiran Idul Fitri. Tradisi ini, menurutnya, memiliki makna historis yang kuat dan bisa memperkuat identitas keislaman serta kebangsaan.

Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari berbagai tokoh. Mereka mengapresiasi kiprah HNW di parlemen dan berharap lebih banyak kader berkualitas yang dapat meneruskan perjuangannya.

Selanjutnya, Abdillah Onim, pendiri dan pembina Nusantara Palestina Center (NPC), memberikan pembaruan mengenai kondisi Jalur Gaza. Meski ada gencatan senjata, kebutuhan bantuan bagi warga Palestina tetap mendesak. Ia menekankan pentingnya dukungan berkelanjutan dari umat Islam, khususnya di Indonesia.

Tausiyah dalam bukber ini disampaikan oleh Ustadz Dr. Izzat Saleh Jailani, M.A., yang menyoroti pentingnya persatuan di kalangan umat Islam.

Izzat menegaskan bahwa umat Islam harus bersatu dalam pemikiran dan program nyata, bukan hanya dalam kebersamaan di meja makan.

Dengan gaya penyampaian yang santai dan sesekali diselingi pantun, seperti “Ubur-ubur ikan lele, bersatulah umat, jangan ego sendiri le,” suasana tetap rileks meskipun pesan yang disampaikan penuh makna.

Ia juga mengingatkan para wakil rakyat dari partai Islam agar lebih sering bersilaturahmi dan menyerap aspirasi umat, bukan hanya ketika menjelang pemilu.

Acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Ketua DMI Jakarta Pusat Syawaluddin Hidayat. Setelah itu, para undangan menikmati hidangan buka puasa bersama, diikuti dengan shalat Maghrib berjamaah yang dipimpin langsung oleh HNW.*/Muhammad Zuhri Fadlullah

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Rumah Qur’an Jayakarta sebagai Rumah Pemberdayaan Wujudkan Kemandirian Ekonomi Santri

JAKARTA (Hidayatullah.or.id) -- Bulan Ramadan bukan sekadar waktu untuk memperbanyak ibadah, tetapi juga momentum untuk meningkatkan produktivitas. Rumah Qur'an...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img