MUHAMMAD Irsan, seorang santri kelas 1 SMP di Pesantren Al-Ikhlas Hidayatullah Laro, Luwu Timur, menunjukkan bahwa meskipun tinggal di pesantren, ia tetap memiliki ketertarikan yang sama dengan anak-anak lainnya, yakni bermain sepak bola.
“Sukanya di pesantren itu banyak teman. Ada teman yang jago bola seperti Dahlan, dan ada juga yang pintar di sekolah seperti Angga,” ujarnya, penuh antusiasme, tentang pengalaman bersahabatnya.
Lapangan luas di depan masjid pesantren menjadi saksi kebersamaan dan semangat mereka. Melalui sepak bola, Irsan menemukan persahabatan yang lebih dari sekadar permainan; ini adalah jalinan relasi yang menyatukan santri dari berbagai daerah dalam satu semangat kebersamaan.
Selain itu, Irsan yang sudah hafal satu juz Al-Qur’an juga mendapatkan kesempatan belajar nilai-nilai kedisiplinan melalui rutinitas yang terstruktur di pesantren, mulai dari sholat berjamaah hingga mengikuti kegiatan belajar dan makan bersama.
Bagi para santri, kebersamaan di meja makan pun menjadi pengalaman unik tersendiri. “Kalau jam makan ke dapurnya sama-sama. Hari ini ada nasi, lauknya ayam dan sayur. Ibu dapurnya baik, sabar, tidak pernah marah,” cerita Irsan tentang keseharian di dapur pesantren.
Di balik aktivitas dapur ini, Ibu Rahmasita, petugas dapur di Pesantren Al-Ikhlas, memiliki peran besar dalam menyiapkan hidangan sehari-hari bagi 92 santri.
“Sehari kami masak 30 liter beras untuk santri putra dan putri,” jelas Rahmasita. Ia bahkan memulai aktivitas lebih awal pada hari Senin dan Kamis agar dapat menyediakan makanan sahur bagi para santri yang berpuasa.
Peran penting seperti yang dijalankan oleh Ibu Rahmasita semakin didukung oleh bantuan dari Lembaga Amil Zakat Nasional Baitulmaal Hidayatullah (Laznas BMH) yang memberikan pasokan beras untuk kebutuhan santri.
“Kami sangat bersyukur atas silaturahmi dan bantuan dari Laznas BMH. Harapannya, menjelang Ramadan ini kebutuhan beras santri tercukupi,” ujar Parmin Hanifa, Sekretaris Yayasan, penuh harap.
Bantuan ini tidak sekadar memenuhi kebutuhan pangan; dukungan Laznas BMH menjadi jaminan keberlanjutan pendidikan dan kesehatan bagi para santri. Kehidupan di pesantren Al-Ikhlas Laro adalah miniatur dari perjalanan yang dipenuhi dengan kebersamaan, kedisiplinan, dan kepedulian.*/Herim