AdvertisementAdvertisement

Rakerwil Hidayatullah Jambi Teguhkan Spirit Amal Shaleh Kolektif

Content Partner

MUARO JAMBI (Hidayatullah.or.id) — Untuk membangun sebuah gerakan dakwah Islam yang kokoh dan produktif dalam berkhidmat untuk kemajuan umat dan bangsa, setiap elemen harus berorientasi pada peningkatan kualitas dan kuantitas amal shaleh secara kolektif.

Demikian hal ini disampaikan oleh Ketua Bidang Tarbiyah Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah, Ust. Ir. Abu A’la Abdullah, MH.I, dalam pembukaan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Hidayatullah Provinsi Jambi di Kota Muaro Jambi, Sabtu, 2 Syaban 1446 (1/2/2025).

“Semua ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas amal shaleh secara kolektif dengan sistem kinerja yang dapat diukur,” katanya.

Dalam konteks organisasi Islam seperti Hidayatullah, jelas Abdullah, pengelolaan amal shaleh secara kolektif memerlukan sistem kerja yang tidak hanya berorientasi pada hasil, tetapi juga dapat dipantau dan dievaluasi secara sistematis.

Konsep ini lanjutnya menjadi semakin relevan dalam sebuah organisasi berbasis dakwah seperti Hidayatullah, di mana kerja kolektif yang terstruktur sangat menentukan efektivitas dan keberlanjutan program kerja.

“Oleh karena itu, Rakerwil sebagaimana kita jalani hari ini merupakan momentum strategis dalam merancang langkah-langkah konkret yang akan diimplementasikan oleh seluruh elemen organisasi,” terangnya.

Sebagimana wilayah lainnya, Rakerwil Hidayatullah Provinsi Jambi ini tidak hanya dihadiri oleh Dewan Pengurus Wilayah (DPW), tetapi juga melibatkan unsur Dewan Pengurus Daerah (DPD), organisasi pendukung, amal usaha, dan badan usaha. Kehadiran berbagai elemen ini bukan tanpa alasan.

“Kehadiran unsur DPD, organisasi pendukung, amal usaha dan badan usaha dalam Rakerwil ini dalam rangka terbangunnya kerjasama secara kolektif, sinkronisasi dan koordinasi demi terlaksananya program kerja DPW yang disepakati,” ujarnya.

Rakerwil ini juga juga dihadiri perwakilan dari Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Tebo, Kabupaten Bungo, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Batang Hari, dan Kabupaten Muaro Jambi.

Kerjasama kolektif ini, jelas Abdullah, merupakan prinsip fundamental dalam manajemen organisasi modern, termasuk organisasi berbasis dakwah. Dalam berbagai penelitian tentang manajemen strategis, koordinasi dan sinkronisasi antar-unit kerja menjadi salah satu faktor utama yang menentukan keberhasilan implementasi kebijakan.

“Oleh karena itu, sinergi antara DPW, DPD, serta berbagai unit usaha dan amal menjadi krusial dalam memastikan bahwa seluruh kebijakan yang disepakati dalam Rakerwil dapat dijalankan dengan efektif,” tukasnya.

Dalam hal ini, peran Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah sebagai pendamping sangatlah penting. Dia menegaskan bahwa Dewan Pengurus Pusat sebagai pendamping bertugas untuk memastikan bahwa seluruh keputusan dan kebijakan yang diambil dalam Rakerwil sejalan dengan hasil keputusan Musyawarah Majelis Syura serta kesepakatan Rapat Kerja Nasional V yang lalu.

“Dengan adanya pendampingan ini, kesinambungan antara visi nasional dan implementasi di tingkat wilayah dapat tetap terjaga, sehingga program kerja tidak hanya bersifat lokal, tetapi juga memiliki keterkaitan dengan agenda nasional yang lebih besar,” jelasnya.

Implementasi Program

Lebih jauh Abdullah menguraikan bahwa Rakerwil bukanlah akhir dari sebuah perencanaan, melainkan awal dari implementasi kebijakan yang lebih sistematis. Oleh karena itu, ia mengingatkan bahwa setelah pelaksanaan Rakerwil ini, diharapkan agar seluruh DPD, amal usaha dan badan usaha di Jambi dapat menuangkan lebih lanjut dalam program kerja terperinci, terukur dan dapat dinilai secara kuantitatif.

Dia memaparkan, dalam manajemen modern, pengukuran kinerja menjadi aspek yang sangat esensial. Tanpa adanya parameter yang jelas, suatu organisasi akan kesulitan dalam mengevaluasi efektivitas kerja dan menyesuaikan strategi berdasarkan data empiris.

Oleh sebab itu, lanjutnya, penerapan sistem evaluasi berbasis kuantitatif di berbagai lini organisasi menjadi langkah yang perlu dioptimalkan. “Hal ini juga selaras dengan prinsip Islam yang mendorong setiap individu dan kelompok untuk selalu melakukan muhasabah agar terus berada di jalur yang benar,” katanya menekankan.

Selain aspek manajerial, Abdullah juga mengingatkan bahwa dimensi spiritual tetap menjadi pondasi utama dalam setiap aktivitas organisasi berbasis dakwah.

“Kita juga harus meyakini bahwa segala bentuk karya yang dihasilkan, kinerja yang dicapai, serta prestasi yang diraih semuanya akan dinilai dan diberi ganjaran oleh Allah SWT, bahkan disaksikan oleh Rasulullah saw dan orang-orang beriman kelak di Akhirat,” katanya.

Di kesempatan yang sama, Ketua DPW Hidayatullah Provinsi Jambi, Ust. Aidil Abror Rams S.Sos.I, mengapresiasi pelaksanaan Rakerwil ini sebagai upaya strategis dalam meningkatkan kualitas kerja organisasi. Dia menegaskan bahwa forum ini menjadi ajang penting dalam menyelaraskan visi dan strategi kerja guna menghadapi tantangan dakwah ke depan.

“Dengan adanya Rakerwil ini, Hidayatullah Jambi diharapkan semakin mampu menjalankan peran arus utamanya sebagai institusi dakwah dan tarbiyah yang profesional, terukur, dan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai kultur Hidayatullah,” kata Aidil.

Dia menambahkan, melalui sinergi antara perencanaan strategis yang sistematis dan orientasi spiritual yang kuat serta pengukuhan program yang dihasilkan Rakerwil, diharapkan Hidayatullah khususnya di kawasan Bumi Melayu ini dapat terus memberikan kontribusi yang nyata bagi masyarakat dan umat Islam secara keseluruhan. (ybh/hidayatullah.or.id)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

SAR Hidayatullah Gelar Diklatsar di Jatim, Perkuat Kapasitas Relawan Kemanusiaan

MOJOKERTO (Hidayatullah.or.id) -- Di tengah derasnya aksi pencarian dan pertolongan pasca bencana yang terjadi di berbagai daerah, SAR Hidayatullah...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img