AdvertisementAdvertisement

Semarak Silaturrahim Syawal 1446 Hidayatullah Jatim “Ukhuwah Rekatkan, Al Qur’an Laksanakan”

Content Partner

SURABAYA (Hidayatullah.or.id) — Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya menjadi tuan rumah perhelatan akbar Silaturahim Syawal 1446 Hijriyah yang diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Hidayatullah Jawa Timur pada hari Ahad, 7 Syawal 1446 H, bertepatan dengan tanggal 6 April 2025.

Mengusung tajuk “Ukhuwah Rekatkan, Al Qur’an Laksanakan,” semarak acara tahunan ini menjadi momentum merekatkan silaturrahim untuk merajut solidaritas kaum muslimin khususnya antar kader serta menguatkan komitmen terhadap nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.

Anggota Dewan Pertimbangan (Wantim) DPP Hidayatullah, Ust. H. Drs. Ec. Abdul Rahman, SE, Hadir sebagai narasumber utama yang menyampaikan taushiyah Syawal.

Dalam taushiyahnya, ia menegaskan bahwa silaturahim bukanlah sekadar pertemuan fisik, melainkan anugerah yang memiliki nilai strategis dalam membentuk karakter individu dan komunitas muslim.

“Silaturahim adalah anugerah yang mahal dan menjadi modal kuat untuk menjadi agen perubahan dan kehidupan,” ujar Abdul Rahman.

Beliau menggarisbawahi urgensi transformasi pasca-Ramadhan. Menurutnya, momentum suci yang telah dilewati sebulan penuh harus menjadi titik tolak bagi umat Islam untuk tidak hanya berhenti pada ritual, tetapi juga melahirkan dampak nyata dalam tatanan sosial dan kebangsaan.

Silaturahim Syawal, dalam pandangannya, adalah jembatan untuk mempertahankan energi spiritual tersebut, sekaligus memperkuat ikatan ukhuwah sebagai fondasi perjuangan dakwah.

“Pasca melalui madrasah bulan suci Ramadhan, hendaknya kita menjadi individu muslim yang semakin produktif dan progresif dalam amal sosial dan ritual, serta berdampak dalam kehidupan masyarakat, komunitas, dan kehidupan berbangsa,” pesannya.

Ustadz Abdul Rahman menekankan bahwa produktivitas dan progresivitas pasca-Ramadhan menjadi penanda bahwa keimanan harus diwujudkan dalam tindakan nyata dalam berbagai lingkup kehidupan.

Acara yang digelar di kompleks Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya ini dihadiri oleh berbagai elemen organisasi, mulai dari Dewan Murabbi Pusat Hidayatullah, Dewan Pengurus Pusat Hidayatullah, hingga Ketua dan Pengurus Wilayah Hidayatullah Jawa Timur. Tak ketinggalan, ratusan kader dan perwakilan anggota Hidayatullah dari berbagai daerah di Jawa Timur turut memeriahkan suasana.

Ketua Panitia Kegiatan, Muhammad Idris, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Wilayah Hidayatullah Jawa Timur, menjelaskan bahwa Silaturahim Syawal ini memiliki makna mendalam bagi para penggerak dakwah. “Kegiatan ini adalah penyempurna energi dakwah kader dalam mengemban amanah setelah sebulan menjalankan rangkaian ibadah Ramadhan,” ungkap Idris.

Idris menambahkan, acara ini bukan hanya seremonial, tetapi juga sarana konsolidasi untuk memastikan langkah dakwah tetap relevan dan berdampak. “Pertemuan fisik menguatkan hati dan semangat penggerak dakwah di seluruh wilayah Jawa Timur,” imbuh Idris.

Lebih lanjut Idris mengungkapkan, Silaturahim Syawal 1446 H ini menjadi refleksi dari komitmen Hidayatullah Jawa Timur dalam menjaga tradisi keilmuan dan kebersamaan.

Tajuk “Ukhuwah Rekatkan, Al Qur’an Laksanakan” yang diusung, jelas dia, menjadi pijakan filosofis yang mengajak seluruh elemen organisasi untuk menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup yang aktif dan dinamis.

“Dalam kerangka semangat tersebut, ukhuwah tidak dipahami sebagai ikatan emosional semata, melainkan kekuatan kolektif yang mampu mendorong perubahan sosial yang progresif,” kata Idris dalam keterangannya kepada media ini.

Pihaknya pun menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya, sebagai tuan rumah dengan fasilitas yang representatif dan atmosfer keilmuan yang kental, yang kembali membuktikan perannya sebagai pusat pembinaan kader dan penyebaran nilai-nilai keislaman di Jawa Timur.

Salah satu peserta, Abdul Hamid, Ketua DPD Hidayatullah Kota Batu, turut berbagi kesan mendalam atas pengalamannya mengikuti kegiatan ini. Baginya, pertemuan ini bukan sekadar ajang silaturahim biasa, tetapi juga sumber inspirasi yang membakar semangat para dai untuk terus berkontribusi bagi umat dan bangsa.

Dalam suasana yang penuh kehangatan, ia mengaku merasakan energi berbeda yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. “Momen Silaturahim Syawal ini sungguh luar biasa dan kami nanti setiap tahunnya,” kata Hamid.*/

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Inilah Empat Amalan Harian Alumnus Ramadhan

HARI hari setelah Ramadhan berlalu membawa kita pada refleksi Idulfitri. Secara harfiah, Idulfitri bermakna kembali kepada kesucian, sebuah pengingat...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img