BALI (Hidayatullah.or.id) – Hidayatullah menyalurkan bantuan dan membuka posko penanganan korban erupsi Gunung Agung. Tim Hidayatullah Peduli ini meliputi Laznas BMH, Islamic Medical Services, SAR Hidayatullah dan lainnya.
Kampus Pondok Pesantren Hidayatullah yang ada di sejumlah kabupaten kota di Bali juga terus bersiaga menerima dan menampung korban erupsi yang membutuhkan pertolongan.
Diketahui, Gunung Agung di Karangasem Bali telah ditetapkan berada dalam status “awas” sehingga warga pun mulai berbondong-bondong mengungsi.
Erupsi terakhir kali terjadi pada 18 Februari 1963 dan berakhir hingga 27 Januari 1964.
Berbeda dengan Gunung Merapi, erupsi Gunung Agung jauh lebih lama. Artinya keberadaan pengungsi benar-benar membutuhkan kepedulian dan uluran tangan kita bersama.
“Alhamdulillah sejak ditetapkan status awas pada 22 September 2017, tim BMH dan Hidayatullah Peduli sudah ada di lokasi telah mendirikan 4 posko pengungsian,” terang Direktur Program dan Pendayagunaan BMH Pusat, Dede HB.
Bahkan, jika dalam perkembangan erupsi berlangsung dalam jangka lebih panjang, BMH telah menyiapkan beberapa program solutif. Seperti pendirian sekolah darurat hingga sekolah gratis di sekolah-sekolah Hidayatullah di Bali.
Bagi masyarakat yang terpanggil membantu pengungsi erupsi Gunung Agung bisa langsung melalui posko yang ada di beberapa titik, atau melalui BMH Perwakilan Bali di Denpasar, maupun BMH Perwakilan di kota Anda.
“Sejauh ini BMH terus menyalurkan bantuan logistik dan persiapan program kesehatan sembari terus melakukan assesment untuk mengetahui kebutuhan lanjutan dari para pengungsi,” pungkas Dede.*/Dhia