AdvertisementAdvertisement

Wasekjen Bekali Calon Sarjana STAIL – STIKMA Skil Kesekretariatan dan Pesan 4 Sifat Nabi

Content Partner

SURABAYA (Hidayatullah.or.id) — Sebagai organisasi Islam yang berorientasi kinerja pada gerakan mainstream dan amal usaha yang dijalankannya, Hidayatullah terus memantapkan khidmatnya di tengah umat yang salah satunya dengan penajaman kemampuan sumber daya insani dalam bidang kesekretariatan.

Sebagai sendi penting yang mewadahi penataan dan pengelolaan kegiatan administrasi untuk tata kelola yang baik dalam organisasi, bidang kesekretariatan menjadi penting untuk selalu disegar segarkan.

Materi kesekretariatan adalah diantara topik yang disajikan dalam kegiatan pembekalan kader dai calon sarjana dan Dauroh Marhalah Wustho untuk mahasiswa semester VIII program Kuliah Berkarya (Karya) Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman al-Hakim (STAIL) Surabaya dan Sekolah Tinggi Teknologi STIKMA Internasional Malang.

Berlangsung di kampus II STAIL, Keputih Gg 3, Surabaya, Jawa Timur, pemaparan topik ini disajikan oleh Ust. Abdul Ghofar Hadi selaku Wakil Sekretaris Jenderal DPP Hidayatullah yang memaparkan tema urgensi kesekretariatan dan membangun teamwork yang solid.

Pria yang karib disapa AGH ini adalah salah satu alumni STAIL Surabaya yang lulus tahun 2001. Ia memiliki cukup pengalaman tugas selama 22 tahun. Pada kesempatan tersebut, AGH banyak sharing motivasi dan inspirasi bagi calon alumni.

Selain memaparkan petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) berkenaan dengan kerja kerja kesekretariatan, AGH tak lupa juga menitipkan bekal spirit iman dan takwa. Diantaranya, AGH mengetengahkan ihwal empat sifat Nabi yang hendaknya diaktualisasi dalam menjalankan tugas di mana saja.

Empat Sifat Nabi

Lebih lanjut kata AGH, empat sifat Nabi Muhammad tersebut jika dimiliki maka ia lebih dari cukup menjadi bekal dalam kehidupan bermasyarakat termasuk dalam menjalankan tugas di daerah.

“Apapun tantangan, rintangan, dan godaan insya Allah bisa dihadapi dengan baik. Tugas sebagai kader Hidayatullah mirip dengan tugas kenabian untuk dakwah dan tarbiyah,” katanya.

Maka, lanjut AGH, bekal spirit iman dan takwa menjadi prioritas yang tak boleh dikesampingkan terutama dengan meneladani perikehidupan Rasulullah Muhammad Shallallaahu Alaihi Wasallam dengan empat sifatnya yang menjadi standart karakter.

Pertama, AGH menyebutkan, sifat Nabi adalah shiddiq atau menjunjung tinggi kejujuran. Ini adalah mata uang yang mahal di manapun berada.

“Ini modal utama untuk mendapatkan trust atau kepercayaan. Jika berani berdusta atau khianat akan sulit mendapatkan kepercayaan sekecil apapun,” katanya.

Sifat Kedua, adalah amanah atau dapat dipercaya. Hal ini dapat dimaknai amanah dengan indikator disiplin dan konsisten.

“Kunci keberhasilan orang-orang sukses, apapun agama dan bidang yang digeluti adalah disiplin dan konsisten,” kata AGH.

AGH menjelaskan, semua perlu proses yang tidak mudah dan tidak sebentar. Sebelum mendapatkan tugas yang jelas maka dilatih kepedulian dengan hal-hal kecil.

“Seperti membersihkan kantor, MCK asrama, atau lingkungan pesantren tempat tugas. Mempelopori kerapihan diri dan di masjid atau di asrama,” ujarnya.

Sifat Ketiga, adalah fathonah atau cerdas. Hal ini kata AGH bisa dimaknai dengan senantiasa belajar. Menurutnya, penugasan adalah perkaderan terbaik untuk mencerdaskan diri dengan belajar dan upgrade skill.

“Seringkali tugas di daerah tidak sesuai dengan kemampuan dan skill. Sehingga motivasi belajar menjadi kunci menghadapi berbagai problematika,” terangnya.

Kata dia, alumni ditugaskan ke suatu daerah adalah untuk menjadi solutor untuk jalan keluar penyelesaian sebuah masalah atau problem solving. Maka, tegasnya, seorang alumni yang kader sarjana tidak mempermasalahkan masalah tapi hadapi dan selesaikan dengan baik.

Sifat Nabi Keempat, adalah tabligh atau menyampaikan. Dalam hal ini adalah bisa berkomunikasi dengan baik.

“Saat tugas, sebagai orang baru, di tempat baru, dan tugas baru maka komunikasi menjadi penting. Tidak baperan menghadap masalah, tidak larut dengan perasaan tidak diperhatikan, dan merasa kurang dihargai atau minim dukungan,” tandasnya.

Acara pembekalan Kader Dai dan Dauroh Marhalah Wustho ini digelar selama sepekan (21-26/08). Adapun pembacaan Surat Penugasan sendiri akan diselenggarakan pada tanggal 02 September 2023, bersamaan dengan acara Wisuda STAIL. (ybh/hidayatullah.or.id)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Rakerwil V Hidayatullah Jatim Ditutup, Ketua DPW Apresiasi Pelayanan Tuan Rumah

Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) V Hidayatullah Jawa Timur resmi ditutup pada hari Ahad, 19 Januari 2024, di Situbondo. Dalam...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img