![](https://hidayatullah.or.id/wp-content/uploads/2025/02/rq-darul-ikhlas3-1024x449.jpeg)
JAKARTA (Hidayatullah.or.id) — Di tengah hiruk-pikuk Jakarta dengan potret kontras antara gemerlapnya pemukiman elit yang bersisian dengan pemukiman padat penduduk, berdiri Rumah Qur’an (RQ) Darul Ikhlas Indonesia di jalur sibuk di Jalan Kerapu I Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
Sepetak bangunan berbentuk segi empat berlantai dua ini adalah pusat pendidikan dan pembinaan masyarakat yang menghadirkan cahaya ilmu dan spiritualitas bagi warga sekitar.
Sebagai bagian dari program Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Hidayatullah Daerah Khusus Jakarta, RQ Darul Ikhlas memiliki berbagai program pendidikan Al-Qur’an untuk anak-anak, remaja, dan ibu-ibu.
Setiap hari, sejak pagi hingga malam, suara lantunan ayat-ayat suci menggema di dalamnya, menjadi saksi semangat para santri yang berjuang memahami dan menghafal kitab suci. Aktifitas belajar mengaji ini dipandu oleh sejumlah guru Al Qur’an dari RQ Darul Ikhlas.
Ketua Pesantren Darul Ikhlas Indonesia, Ahmad Muzakky, mengatakan program dakwah yang diberikan pihaknya terbuka untuk masyarakat terutama pendidikan Al Qur’an. Mereka berikhtiar memberantas buta aksara Al Quran dan mencetak para penghafal yang siap berkontribusi bagi masyarakat.
“Mendidik generasi Qur’ani bukan hanya mengajarkan membaca, tetapi upaya bersama kita untuk membentuk karakter agar menjadi insan yang bermanfaat bagi umat,” kata Muzakky dalam obrolan dengan media ini, Kamis, 14 Syaban 1446 (13/2/2025).
![](https://hidayatullah.or.id/wp-content/uploads/2025/02/rq-darul-ikhlas.jpeg)
Program pembinaan di RQ Darul Ikhlas mencakup Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) yang dijadwalkan setiap pagi hingga menjelang Dzuhur, kemudian berlanjut setelah Ashar hingga Maghrib, serta setelah Maghrib hingga Isya. Program ini mengajarkan dasar-dasar membaca Al-Qur’an, tajwid, dan hafalan bagi anak-anak dan remaja.
Tak hanya itu, kaum ibu juga memiliki peran penting dalam membangun atmosfer Qur’ani. Pengajian ibu-ibu digelar dari malam Senin hingga malam Sabtu, sementara kajian taklim rutin berlangsung setiap Selasa malam Rabu.
Menurut Muzakky, layanan pendidikan keagamaan Islam RQ Darul Ikhlas semacam ini menjadi bekal penting dalam membangun karakter Islami di lingkungan keluarga dan masyarakat. Meski denagn tempat yang amat sederhana, kegiatannya selalu penuh antusiasme.
“Meskipun kegiatan pendidikan dan pembinaan Islam ini dijalankan dengan kesederhanaan tetapi tetap penuh keberkahan sebagai upaya sinergis kita dalam menghidupkan cahaya Al-Qur’an di tengah kehidupan kota yang sibuk,” katanya.
Salah satu program unggulan RQ Darul Ikhlas adalah program santri mukim, di mana 13 santri dari berbagai daerah menetap di asrama untuk menimba ilmu sepanjang hari. Mereka belajar dengan disiplin ketat, memadukan hafalan Al-Qur’an dengan pemahaman Islam yang komprehensif.
Di balik keberlangsungan program ini, ada sosok-sosok luar biasa yang mengorbankan waktu dan tenaga demi pendidikan Islam. Ustadz Amin Johari dan istrinya, Aisyah Eifera Putri, adalah contoh nyata dari dedikasi tanpa batas.
![](https://hidayatullah.or.id/wp-content/uploads/2025/02/rq-darul-ikhlas2.jpeg)
Pasangan muda ini tinggal di sekitar lokasi RQ Darul Ikhlas dan setiap hari mengajar anak-anak dan warga dengan penuh keikhlasan.
Bagi mereka, mengajarkan Al-Qur’an adalah panggilan jiwa. Setiap huruf yang diajarkan kepada santri adalah investasi akhirat yang berharga.
Kehangatan dan kasih sayang yang mereka berikan kepada murid-murid menciptakan atmosfer belajar yang nyaman dan penuh keberkahan.
“Karena pada akhirnya, perjuangan untuk membangun generasi Qur’ani adalah tanggung jawab kita bersama,” kata Amin yang juga sarjana lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab (STIBA) Ar-Raayah Sukabumi, Jawa Barat ini.
RQ Darul Ikhlas tidak hanya berfokus pada pendidikan dan dakwah, tetapi juga membangun kemandirian ekonomi melalui usaha berjualan bawang dan bakso.
Hasil dari usaha sampingan ini digunakan untuk menunjang operasional yayasan agar program pendidikan tetap berjalan dengan baik.
Di bidang sosial, mereka juga aktif dalam layanan kesehatan seperti bekam (hijamah) serta program Sedekah Jumat, di mana makanan dibagikan kepada yang membutuhkan setiap Jumat apabila dana mencukupi. (ybh/hidayatullah.or.id)