
JAKARTA (Hiudayatullah.or.id) — Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah menyampaikan penolakan atas keikutsertaan atlet Israel dalam ajang olah raga internasional yang akan diselenggarakan di Indonesia. Penolakan ini disampaikan secara tegas oleh Ketua Umum DPP Hidayatullah Dr. Nashirul Haq di Jakarta pada Kamis, 17 Rabi’ul Akhir 1447 (9/10/2025).
“Kami dengan tegas menolak rencana kehadiran atlet Israel ke Indonesia dengan alasan apapun. Mereka telah melakukan kebiadaban terhadap warga Gaza dan Palestina melalui penjajahan, perampasan wilayah, pembantaian, genosida, dan pelaparan hingga saat ini. Pemerintah dan seluruh elemen bangsa harus bersikap tegas menolak rencana kehadiran atlet Israel ke Indonesia,” jelas Nashirul.
Menurut Nashirul, Israel adalah negara penjajah. Bukti dan fakta hal tersebut sudah sangat nyata, baik dari catatan sejarah bagaimana mereka merebut wilayah Palestina, maupun kekejaman yang mereka lakukan kepada masyarakat Palestina hingga hari ini.
Di sisi lain, Indonesia secara tegas telah menyatakan dalam pembukaan Undang Undang Dasar 1945 bahwa segala bentuk penjajahan di atas dunia harus dihapuskan. Karena itu, menolak kedatangan atlet Israel telah sesuai dengan dasar negara, karakter bangsa, bahkan kehendak para pendahulu kita. “Penolakan ini merupakan sikap sesuai amanat konstitusi dan dilandasi panggilan keimanan dan kemanusiaan,” tegas Nashirul.
Lebih jauh Nashirul mengingatkan bahwa atlet Israel yang rencananya bakal datang ke Indonesia tidak sekadar membawa dirinya, namun juga membawa nama bangsa dan negaranya. Ia datang dengan membawa segala atributnya seperti bendera, lagu kebangsaan, dan simbol-simbol nasional lainnya.
“Jika kita menerima mereka, sama saja seperti kita telah mengakui Israel sebagai negara yang sah. Padahal, mereka masih menjajah Palestina dan kita tidak memiliki hubungan diplomatik dengan mereka,” tegas Nashirul.
Ia juga mengingatkan bahwa jika delegasi olah raga Israel benar-benar datang maka hal tersebut bakal melukai perasaan masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam. Sebab, selama ini, masyarakat Indonesia sangat mendukung upaya Palestina membebaskan diri dari penjajahan Israel. Bentuk-bentuk dukungan tersebut sudah sangat jelas dari banyaknya aksi yang dilakukan, mulai dari penggalangan dana hingga aksi demo sebagai bentuk protes atas kekejaman Israel.
Sebetulnya, Indonesia memiliki rekam jejak yang panjang dalam upaya menolak partisipasi Israel di setiap ajang olah raga internasional. Mulai dari perhelatan SEA Games 1962 di mana Indonesia tidak mengundang atlet Israel, hingga tahun 2023 di mana Indonesia menolak keikutsertaan tim Israel dalam Piala Dunia U-20. Penolakan terakhir ini menyebabkan FIFA memindahkan lokasi pertandingan ke Argentina. (Mahladi/Biro Humas DPP Hidayatullah)