
BAITUL MAQDIS (Hidayatullah.or.id) — Enam warga Gaza, termasuk dua anak, dilaporkan kembali meninggal akibat kelaparan, menurut Kementerian Kesehatan Palestina seperti dilansir Anadolu Agency. Dengan penambahan ini, jumlah korban gugur akibat kelaparan di Jalur Gaza sejak Oktober 2023 telah mencapai 133 jiwa, termasuk 87 anak-anak.
“Angka-angka ini mencerminkan dampak bencana dari blokade ‘Israel’ yang terus berlanjut, ditambah blokade pengiriman makanan dan bantuan ke Gaza,” kata pernyataan resmi Kementerian Kesehatan.
Salah satu korban adalah Zainab Abu Haleeb, bayi lima bulan yang wafat akibat kekurangan gizi di Rumah Sakit Nasser. “Tiga bulan di rumah sakit, dan inilah takdir untuk saya, dia sudah meninggal,” kata ibunya, Israa Abu Haleeb, dalam kondisi pilu.
World Food Programme (WFP) mencatat bahwa satu dari tiga warga Gaza telah berhari-hari tidak makan, dengan hampir 500.000 orang berada dalam kondisi bencana kelaparan.
Sementara itu, World Health Organization (WHO) memperingatkan bahwa lebih dari 20 persen perempuan hamil dan menyusui mengalami kekurangan gizi.
Falestine Ahmed, seorang ibu asal Gaza, menyatakan kepada Al Jazeera, “Dulu berat badan saya 57 kg, sekarang berat badan saya 42 kg, dan baik putra saya maupun saya telah didiagnosis kekurangan gizi parah.”
Kelaparan ini diperparah oleh blokade 18 tahun yang diberlakukan oleh ‘Israel’, yang diperketat sejak 2 Maret 2025 dengan menutup seluruh pelintasan bantuan.
Sejak 7 Oktober 2023, serangan ‘Israel’ menyebabkan lebih dari 59.700 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, kehilangan nyawa.
Hidayatullah terus menyerukan bantuan untuk Gaza, Baitul Maqdis, Palestina. Apapun yang kita mampu, bantu Gaza. Kirimkan doa, suarakan kebenaran, salurkan bantuan, dan terus peduli.