LUWU TIMUR (Hidayatullah.or.id) — Kepala Bidang (Kabid) Perekonomian Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah, Ust. Drs. Wahyu Rahman, MM, mengatakan perubahan hanya dapat dilakukan apabila mindset atau pola pikir diperbaiki yang senafas dengan dimensi yang dituntunkan oleh Al Qur’an. Kemandirian menurutnya berawal dari mindset yang benar.
“Sebuah perubahan bisa terjadi jika diawali dari hal yang mendasar. Apa itu? Yaitu mindset. Itulah yang pertama kali yang dilakukan Nabi melalui Iqra’,” Wahyu Rahman.
Hal itu disampaikan dia ketika memberikan penguatan pada hari ketiga Rakerwil Hidayatullah Sulsel di Pesantren Hidayatullah Towuti, Ahad, 15 Jumadil Akhir 1444 (8/1/2023).
Ia menjelaskan, iqra’ secara substantif adalah proses pembentukan worldview, yang dimana hasilnya adalah syahadat yang berlandaskan pada pemahaman dan kesadaran.
Sehubungan dengan itu, Wahyu menekankan pentingnya memiliki mindset yang senantiasa bertumpu pada progresifitas. “Mindset berpikir tersebut merupakan hal yang sangat mendasar untuk sebuah perubahan,” jelasnya.
Ustadz berdarah Malili tersebut mendorong agar para kader Hidayatullah sudah selayaknya bermental untuk menjadi orang yang sejahtera. Ia mencontohkan bagaimana sembilan dari sepuluh sahabat Rasulullah merupakan orang kaya.
“Jangan salah pak. Jangan dikira sahabat-sahabat Nabi itu miskin. Perlu diketahui, 9 dari 10 sahabat Rasulullah yang dijamin surga, mereka adalah orang kaya. Hanya Ali bin Abi Thalib yang dikhususkan menuntut ilmu,” kata Wahyu.
Penguatan tersebut bertujuan agar para kader serta seluruh pengurus daerah yang tersebar di berbagai kabupaten/kota Sulawesi Selatan, untuk senantiasa mengingat bahwa agenda besar Hidayatullah Sulsel yakni, dakwah, kebangkitan pendidikan, dan kemandirian ekonomi.
Salah satu hasil dan yang telah menjadi resolusi agenda 2023 dalam Rapat Kerja Wilayah Hidayatullah Sulsel yang diselenggarakan di Hidayatullah Towuti ini, yaitu keharusan membawa atmosfer dakwah dan pendidikan Hidayatullah Sulsel lebih maju dan berkembang. Demikian juga halnya di sektor perekonomian.*/Ian Kassa