AdvertisementAdvertisement

MoU Pesantren Tahfidz Darul Hijrah Deli Serdang untuk Dakwah ke Pedalaman

Content Partner

DELI SERDANG (Hidayatullah.or.id) — Langkah penting diambil oleh Lembaga Amil Zakat Nasional Baitulmaal Hidayatullah (Laznas BMH) Perwakilan Sumatera Utara dan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Hidayatullah Deli Serdang melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) untuk Program Pesantren Tahfidz Al-Qur’an Darul Hijrah Deli Serdang pada tanggal 21 Rajab 1446/ 21 Januari 2025.

Bertempat di Kantor BMH di Jl. Karya Wisata No. 20D, Medan Johor, Kota Medan, kolaborasi ini diharapkan mampu membawa angin segar bagi dakwah dan pendidikan Islam di Sumatera Utara.

Acara ini dihadiri Ketua DPD Hidayatullah Deli Serdang, Ustaz Samsul Bahri; Ketua Yayasan Darul Hijrah Deli Serdang, Ustaz Pathun Nur; Ketua Perwakilan BMH Sumut, Muhammad Nuh; serta Kepala Divisi Operasional BMH Sumut, Muhamad Arif Firdaus.

Dalam sambutannya, Ustaz Samsul Bahri menyampaikan harapan besar terhadap program ini. Ia menekankan pentingnya mempersiapkan generasi penghafal Al-Qur’an yang memiliki misi dakwah kuat, khususnya untuk menjangkau wilayah-wilayah pelosok.

“Kami berharap kerja sama ini terus berlanjut dan menghasilkan para tahfidz yang siap diterjunkan ke pelosok, membawa misi dakwah ke pedalaman. Ini adalah tugas besar yang memerlukan komitmen dan dukungan bersama,” ujar Ustaz Samsul.

Harapan ini sejalan dengan visi besar pesantren untuk menjadi pusat pendidikan Islam yang tidak hanya mencetak generasi penghafal Al-Qur’an, tetapi juga pemimpin yang siap mengemban tugas dakwah di berbagai medan, termasuk daerah terpencil yang masih minim akses pendidikan Islam.

Pesantren Sebagai Model Percontohan

Muhammad Nuh, Kepala Perwakilan BMH Sumut, menggarisbawahi bahwa Pesantren Tahfidz Darul Hijrah memiliki potensi besar untuk menjadi model bagi pesantren tahfidz lainnya di masa depan. Ia menyebut pesantren ini sebagai “pilot project” yang dapat menginspirasi pengembangan lembaga serupa di berbagai daerah.

“Kami ingin pesantren ini menjadi model percontohan untuk pengembangan pesantren tahfidz lainnya. Dengan sinergi yang baik, kami berharap dapat melahirkan generasi cerdas spiritual yang memiliki visi dakwah untuk menjangkau lebih banyak wilayah di Sumatera Utara,” ungkap Muhammad Nuh.

Melalui kerja sama ini, BMH dan Hidayatullah menargetkan penyediaan fasilitas pendidikan yang memadai, sistem pengajaran yang terstruktur, serta pembinaan yang berorientasi pada pembentukan karakter para santri. Dukungan masyarakat luas juga diharapkan menjadi salah satu kunci kesuksesan program ini.

Pesantren Tahfidz Darul Hijrah didirikan untuk menjawab kebutuhan mendesak akan kader-kader dakwah yang mampu menjangkau wilayah pedalaman. Banyak daerah di Sumatera Utara yang hingga kini belum mendapatkan akses yang memadai terhadap pendidikan Islam. Kehadiran para tahfidz yang juga berperan sebagai dai diharapkan mampu mengisi kekosongan tersebut.

“Kami yakin, dengan sinergi yang terjalin melalui program ini, akan lahir generasi yang tidak hanya hafal Al-Qur’an tetapi juga mampu membawa perubahan di tengah masyarakat. Misi ini mulia, dan kami mohon doa serta dukungan dari seluruh masyarakat agar dapat berjalan lancar,” ujar Muhammad Nuh menutup sambutannya.

Melalui kerja sama ini, langkah menuju terwujudnya generasi tahfidz yang berdaya dakwah semakin dekat. Kini, masyarakat Sumatera Utara menantikan realisasi dari misi besar ini, sebuah upaya nyata untuk membangun peradaban berbasis nilai-nilai Islam yang kokoh dan berkelanjutan.*/Herim

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Munas Perdana Gerakan Mahasiswa Hidayatullah Resmi Dibuka

SURABAYA (Hidayatullah.or.id) – Musyawarah Nasional (Munas) pertama Gerakan Mahasiswa Hidayatullah (GMH) secara resmi dibuka pada Jumat, 15 Syaban 1446...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img