AdvertisementAdvertisement

Muharram Jadi Momentum Berbagi di Kampung Pemulung Makam Rangkah

Content Partner

SURABAYA (Hidayatullah.or.id) — Dalam kesyahduan dibalut kesederhanaan sebuah sudut kota Surabaya yang jarang tersorot, secercah harapan tumbuh dari senyum anak-anak yatim di Kampung Pemulung, Makam Rangkah.

Tepat pada 11 Muharam 1447 (6/7/2025), Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (BMH) bersama Ikatan Dokter Gigi Indonesia (IDGI) Cabang Surabaya menjadikan bulan Muharram sebagai momen untuk menyemai kepedulian dan kasih sayang.

Bukan aula mewah atau gedung serbaguna yang menjadi tempat pelaksanaan kegiatan ini, melainkan tanah sederhana di antara barisan makam dan rumah-rumah bilik.

Di sinilah, relawan BMH dan para dokter gigi hadir membawa lebih dari sekadar bantuan materi. Mereka datang dengan santunan, edukasi kesehatan gigi, serta dongeng yang menyentuh hati — menyulap pagi itu menjadi hari yang tak terlupakan bagi ratusan anak-anak.

“Anak-anak di sini sangat antusias, dan ini jadi momen penting menyambut bulan mulia dengan berbagi. Terima kasih kepada BMH atas kolaborasinya,” ungkap dr. Jetty, mewakili IDGI Surabaya.

Koordinator kampung, Husen, menyambut gembira kedatangan para relawan. Baginya, kehadiran dari luar komunitas menjadi sinyal bahwa anak-anak mereka tidak dilupakan oleh dunia.

“Kami sangat bersyukur atas perhatian yang diberikan kepada anak-anak di lingkungan kami,” ujarnya penuh haru.

Imam Muslim, Kepala Divisi Program dan Pendayagunaan BMH Jawa Timur, menegaskan bahwa Muharram merupakan momentum yang ideal untuk memperbanyak amal baik, terutama kepada mereka yang hidup dalam kekurangan.

“Program ini menjadi bukti bahwa dengan sinergi dan kepedulian, kita bisa menghadirkan kebahagiaan meskipun dalam keterbatasan,” katanya.

Apa yang terjadi di Surabaya bukanlah peristiwa tunggal. Kegiatan serupa juga berlangsung di 24 kota lainnya di Jawa Timur, dalam sebuah program sosial serentak menyambut tahun baru hijriah. Hingga saat ini, tercatat sebanyak 1.447 jiwa telah merasakan manfaat dari rangkaian aksi tersebut.

Momen ini bukan hanya tentang pembagian bingkisan atau penyuluhan medis. Ia merepresentasikan kepedulian lintas profesi dan batas sosial, menunjukkan bahwa kebahagiaan tidak selalu berbanding lurus dengan kepemilikan. Dalam tawa lepas anak-anak, tersimpan pelajaran mendalam tentang empati.

Di tengah realitas kehidupan yang keras di lingkungan marginal, satu pertanyaan menggema di benak mereka yang hadir, apakah kita juga punya ruang untuk peduli? Karena pada akhirnya, seperti yang digambarkan dengan gamblang dalam kegiatan ini, “kebahagiaan tidak selalu tentang apa yang kita miliki, tapi juga tentang apa yang kita bagikan.”

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Inilah Pesan dan Harapan Kak Dito di Jamnas III Sako Pramuka Hidayatullah

BALIKPAPAN (Hidayatullah.or.id) – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia, Kak Dito Ariotedjo, membuka secara resmi Islamic Scout Camp...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img