Hidayatullah.or.id -– Syabab (Pemuda) Hidayatullah akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) ke-V di Jakarta, 28 Februari – 3 Maret 2014, dengan mengusung tema ‘Transformasi Idealisme Gerakan Pemuda Menuju Indonesia Bermartabat’.
Ketua Steering Committee Munas V Syabab Hidayatullah, Ahmad Suhardi, mengatakan, ada kecenderungan regresif yang dialami umumnya gerakan pemuda Indonesia dewasa ini. Kondisi ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut.
“Founding father kita selalu sejalan antara konsep dan aktualisasi. Hari ini Pemuda Hidayatullah dituntut untuk merevitalisasi kultur tersebut. Maka, bagi kita, lecutan kalimat ‘dari gagasan ke gerakan’ adalah sebuah keharusan,” kata Suhardi dalam keterangannya kepada media ini, Sabtu (22/02/2014) lalu.
Dikatakan Suhardi, pemuda hari ini perlu mereposisi diri dari yang sebelumnya kaya wacana menjadi sekaligus pelaksana, dengan tidak berlepas diri dari mainstream gerakan organisasi induk. Hal ini juga sebagai evaluasi bagi institusinya yang menurutnya masih perlu banyak berbenah.
Syabab Hidayatullah diharapkan menjadi wadah transformasi dan distribusi kader ke berbagai sektor formal dan informal sesuai dengan kapasitas masing-masing kader. Untuk itu, jelas Suhardi, instrumen dasar dari organisasi ini dituntut untuk terus belajar, bahkan kepada gerakan kepemudaan lain yang lebih dulu ada.
Dijelaskan Suhardi, topik tema sengaja dipilih sebagai penegasan bahwa Syabab Hidayatullah adalah wadah gerakan kaum muda Islam yang juga memiliki visi kebangsaan yang relijius.
“Syabab Hidayatullah adalah gerakan Islam arus tengah (al-tawassuth), sebagaimana organisasi induknya, yang kemudian diharapkan dapat mengakomodasi semua perbedaan atau khilafiyah yang terjadi di tengah-tengah umat Islam,” ucapnya.
Sebagai wadah kaum muda ormas Hidayatullah, Syabab Hidayatullah, kata Suhardi, tentu tak boleh melupakan kultur induknya yang dirintis oleh anak-anak muda Indonesia yang dikenal militan, progresif, relijius, dan memiliki visi kebangsaan yang kental.
“Untuk itu, fokus gerakan Syabab Hidayatullah ke depan salah satunya yang mendasar adalah membidik militansi dan progresifitas kader,” terang Suhardi yang juga instrukutur Grand MBA Pusat ini.
Ditegaskan Suhardi bahwa perubahan adalah keniscayaan. Untuk itu, ia pun berharap pada Munas V Syabab Hidayatullah ini dapat dirumuskan suatu formulasi baru untuk kontinuitas dan harmonisasi organisasi kepemudaan ini.
“Formulasi baru akan membuat suasana senantiasa dinamis. Reformasi struktur tentu perlu, dan lebih dari itu, juga penting dilakukan reformasi kultur. Ini tentu membutuhkan kontribusi kita semua,” ujarnya.
Selaku panitia, pihaknya mengharapkan kehadiran semua pengurus inti wilayah dan daerah Syabab Hidayatullah dari seluruh Indonesia untuk sama-sama mensukseskan helatan akbar 3 tahunan ini. (ybh/hio)