Hidayatullah.or.id — Patung Yesus di puncak Pulau Mansinam, Manokwari, Papua Barat, dengan 30 meter didirikan sebagai tanda peringatan penyebaran peradaban, pendidikan, agama di Papua.
Patung itu berdiri tegak di Pulau Mansinam dan untuk ke sana menggunakan perahu motor dengan membayar Rp 10.000 sekali jalan. Pengunjung juga harus jalan kaki 1 jam untuk sampai ke puncak.
Pulau Mansinam adalah pulau yang terletak di Teluk Doreri, sebelah selatan Kota Manokwari, dengan luas 410,97 Ha.
Pulau Mansinam merupakan titik penting pekerjaan zending (misi) di Tanah Papua. Di Pulau ini, tepatnya 5 Februari 1855, dua orang zendeling-werklieden (utusan tukang) dari Jerman, C.W. Ottow dan Johann Gottlob Geissler menginjakkan kaki untuk pertama kalinya di Papua.
Dikutip dari Suara Pembaruan (SP), media milik Grup Lippo, yang mengunjungi Pulau Mansinam, Minggu (19/1) pagi, banyak warga Manokwari ke pulau tersebut untuk melihat Patung Yesus, yang direncakan akan diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 5 Februari 2014 besok.
Pulau Mansinam memiliki nilai sejarah tinggi buat orang Papua, teristimewa umat kristiani warga Gereja Kristen Injil di Tanah Papua. Dari pulau ini, untuk pertama kali injil diwartakan ke seluruh pelosok tanah Papua.
Wakil Ketua DPR Papua Barat, Demianus Jimy Idje kepada SP, mengatakan Presiden ke enam yaitu Susilo Bambang Yudhoyono akan meresmikan Patung Yesus.
“Karena SBY terus memperkokoh Mansinam sebagai pusat peradaban orang Papua, oleh karena itu Presiden sudah di mintai Gubernur Papua Barat atau sinode untuk meresmikan karya monumental di Bumi Papua,” ujarnya dikutip Suara Pembaruan.
Kata dia, Pulau Mansinam telah dikembangan sebagai situs peradaban rakyat Papua, situs ini akan terintegrasi dengan pembangunan fasilitas peribadatan yang lain.
Masih dari sumber yang sama, disebutkan bahwa pengembangan kawasan ini akan diarahkan sebagai pusat wisata budaya dan religi. Beberapa infrastruktur yang akan dibangun untuk mendukung kegiatan yaitu pembangunan jalan lingkar, pembangunan kantor Badan Pengelola Situs Mansinam , pembangunan gereja dan pembangunan museum.
Peraturan Presiden No. 40 Tahun 2013 telah mencantumkan ruas jalan Lingkar Mansinam sebagai salah satu ruas yang akan dibangun dengan dana direktif presiden.
“Pembangunan ruas ini diharapkan dapat menjadi jalan lingkar yang akan menghubungkan seluruh pulau. Disamping itu pembangunan jalan lingkar ini dapat juga dijadikan sebagai wisata bagi pejalan kaki dan jalur sepeda,” ujarnya.
Selain itu juga untuk mempertahankan eksistensi orang Doreri sebagai pemilik dari pulau ini, rumah-rumah mereka akan dibangun dengan arsitektur yang bagus, namun tidak mengilangkan nilai-nilai arsitektur lokal suku Doreri.
Ia pun berharap gereja sebagai corong harus mewartakan juga kebaikan kebaikan negara terhadap orang Papua.
“Jangan selalu mengkampanyekan hal hal yang negatif, Ini adalah bukti nyata negara serius memperhatikan Papua,” ujarnya.
Ia pun berharap segera akan ada sosialisasi Pulau Mansinam sebagai tempat kunjungan wisata rohani Yoas Raweyai (19) warga Manokwari yang sedang mengunjungi Pulau Mansinam mengatakan, bangga dan senang dengan berdirnya patung Yesus.
“Senang dan bangga ada patung Yesus dan pembangunan lain di pulau ini. Mudah mudahan semakin banyak orang berkunjung ke Pulau ini sebagai tempat tujuan wisata rohani,” ujarnya. (sp/hio/sld)