
JAKARTA (Hidayatullah.or.id) — Dalam pembinaan nasional Badan Amil Zakat Nasional (BMH) yang digelar secara hybrid pada Kamis, 28 Muharram 1447 (24/7/2025), Ust. H. Naspi Arysad memaparkan kerangka etis dan spiritual seorang amil dalam menjalankan perannya sebagai pemimpin yang mengemban amanah besar.
Menurutnya, peran amil bukan sekadar memenuhi kewajiban administratif, tetapi mengandung makna mendalam sebagai refleksi dari kesadaran spiritual dan sosial.
“Tanggung jawab seorang amil tidak hanya sekadar kewajiban formal, melainkan juga cerminan dari kesadaran mendalam,” ungkap Ust. Naspi.
Anggoat Dewan Murabbi Pusat ini merinci empat faktor utama yang harus diinternalisasi oleh setiap amil agar dapat menjalankan amanahnya secara utuh dan berkelanjutan.
Pertama, kesadaran iman. Ini menjadi pilar utama yang menopang seluruh tindakan. “Ketika setiap gerak langkah amil dilandasi keyakinan akan pertanggungjawaban di hadapan Tuhan, integritas dan dedikasi akan terpancar secara alami,” jelasnya.
Kedua, ketekunan membaca. Menurut Ust. Naspi, amil yang terus belajar akan mampu menjawab tantangan zaman dengan solusi inovatif. “Ilmu adalah cahaya yang menuntun pada kebijaksanaan,” katanya.
Pembelajaran berkelanjutan memungkinkan amil merumuskan strategi pengelolaan zakat, infak, dan sedekah yang lebih efektif demi kemaslahatan umat.
Ketiga, moral dan etika. Ini berfungsi sebagai kompas pengambilan keputusan yang adil dan manusiawi. “Nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan harus menjadi prioritas,” tegasnya. Komitmen terhadap prinsip etika akan membangun kepercayaan publik dan menciptakan lingkungan yang harmonis.
Keempat, kesadaran pragmatis. Walau ini dianggap sebagai tingkatan motivasi terendah, tetap memiliki peran dalam memicu tanggung jawab dasar. “Namun, tujuan kita adalah mengangkat motivasi amil ke tingkat yang lebih tinggi,” paparnya.
Kepala Departemen Operasional BMH Pusat, Nur Hadiansyah, menegaskan pentingnya mendukung transformasi peran amil sebagai agen perubahan.
“Mari bersama-sama mendukung peran amil yang berlandaskan iman, agar setiap tetes keringat dan upaya mereka menjadi berkah yang meluas, merangkul semua, tanpa terkecuali,” ujarnya.