
KUPANG (Hidayatullah.or.id) — Perkemahan Jum’at, Sabtu, dan Minggu (Perjusami) digelar Kampus Pondok Pesantren Hidayatullah Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), bersama Satuan Komunitas (Sako) Pramuka Hidayatullah NTT sebagai upaya mempersiapkan generasi Islam yang kuat secara fisik, intelektual, spiritual, dan emosional. Kegiatan ini melibatkan santri kelas VII hingga XII MTs dan MA Hidayatullah Kupang.
Agenda Perjusami dimulai sejak dini hari pukul 02.30 dengan pelaksanaan salat lail berjamaah. Kegiatan kemudian berlanjut pada pagi hari dengan senam bersama serta penyampaian materi di ruang kegiatan.
Perkemahan tersebut dirancang untuk memberikan pengalaman langsung kepada para santri dalam membangun kedisiplinan, kepemimpinan, dan kebersamaan.
Ketua panitia, Miftahul Faris Jailani, menegaskan bahwa tujuan utama Perjusami adalah membentuk jiwa kepemimpinan di kalangan santri.
“Kaderisasi merupakan sesuatu yang sifatnya mutlak di Hidayatullah, apalagi organisasi ini adalah milik umat, bukan milik individu atau golongan. Sehingga kelak siapapun bisa memimpin, yang terpenting tetap pada aturan organisasi. Perjusami ini merupakan amanah dari organisasi, sebab adik-adik adalah pewaris perjuangan yang mulia ini,” kata Miftahul dalam keterangannya, Ahad, 7 Rabi’ul Awal 1447 (31/8/2025)..
Dalam sambutan pembukaan, Ketua Yayasan Amanah Pondok Pesantren Hidayatullah Kupang, Hafsi Al-Ghadri, S.Sos., M.Pd., menekankan pentingnya kepemimpinan sebagai bagian dari tanggung jawab manusia. Ia merujuk pada Al-Qur’an bahwa setiap manusia diciptakan untuk menjadi pemimpin.
Dia menegaskan, Perjusami di Kupang ini menjadi bagian dari strategi pendidikan kader Hidayatullah yang menekankan pembinaan menyeluruh, tidak hanya pada aspek akademik, tetapi juga pembentukan karakter, spiritualitas, dan keterampilan kepemimpinan.
“Menjadi pemimpin itu merupakan konsekuensi kita diciptakan, sebab dalam Al-Qur’an dan sabda Nabi kita sudah menyebutkan bahwa setiap kita diciptakan untuk menjadi pemimpin,” katanya.
Maka kegiatan Perjusami ini, terang Hafsi, merupakan ikhtiar kita untuk menyambut apa yang Allah sebutkan dalam Al-Qur’an itu. “Sehingga kelak kita menjadi pemimpin-pemimpin hebat yang siap memimpin umat nantinya,” tuturnya.
Hafsi juga berpesan agar para peserta mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan penuh semangat.
Ia berharap pelaksanaan perkemahan ini dapat memberi bekal kepemimpinan sekaligus memperkuat kepribadian santri di masa depan. Setelah serangkaian agenda berjalan, kegiatan resmi ditutup dengan doa bersama.






