
JAKARTA (Hidayatullah.or.id) — Presiden Prabowo Subianto mengundang sejumlah tokoh lintas agama, pimpinan partai politik, serikat buruh, serta perwakilan organisasi pemuda lintas iman dalam agenda silaturahmi di Istana Negara, Jakarta, Senin, 8 Rabiul Awal 1447 (1/9/2025).
Pertemuan tersebut berlangsung dalam suasana hangat dan penuh keterbukaan, dengan pembahasan menyangkut berbagai isu nasional yang tengah menjadi sorotan publik.
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Hidayatullah, Ust. Dr. H. Nashirul Haq, didampingi Sekretaris Jenderal Candra Kurnianto, turut hadir dalam forum tersebut. Kehadiran mereka mempertegas peran ormas keagamaan dalam memberikan kontribusi pemikiran untuk menjaga keutuhan bangsa.
Dalam diskusi yang terbuka, para tokoh menyampaikan aspirasi masyarakat. Beberapa isu strategis yang dibahas antara lain persoalan pajak yang dirasakan memberatkan rakyat, praktik korupsi, perilaku pejabat publik, hingga kenaikan tunjangan DPR. Seluruh isu tersebut dipandang sebagai tantangan serius yang memerlukan tanggapan bersama demi kepentingan bangsa.
Usai pertemuan, para pimpinan ormas keagamaan memberikan keterangan pers bersama terkait hasil pembicaraan dengan Presiden. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, mewakili jajaran tokoh agama, menegaskan bahwa forum tersebut menghasilkan komitmen bersama untuk menjaga kerukunan nasional.
“Kami semua bersepakat bahwa semua harus bersatu secara utuh untuk berjuang bersama, mengatasi tantangan bersama, dan terus-menerus memohon pertolongan Tuhan semoga segala ikhtiar yang dilakukan bangsa ini mendapatkan perlindungan dan kekuatan,” ujar Gus Yahya.
Ia menambahkan bahwa para tokoh agama memiliki tanggung jawab moral untuk senantiasa mengingatkan Presiden dan seluruh perangkat pemerintahan agar tetap teguh dalam menjalankan cita-cita nasional sebagaimana termaktub dalam konstitusi dan nilai luhur bangsa.


Gus Yahya juga mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto menginginkan pertemuan semacam ini dapat digelar secara rutin.
Hal itu dinilai penting sebagai wadah untuk mempertemukan aspirasi masyarakat sekaligus memperkuat konsolidasi antara pemerintah dan elemen masyarakat sipil.
Pertemuan di Istana Negara ini bukanlah yang pertama kali dilakukan. Sebelumnya, pada Sabtu, 30 Agustus 2025, sejumlah pimpinan organisasi masyarakat Islam telah bertatap muka langsung dengan Kepala Negara di kediaman Presiden di Hambalang, Jawa Barat.
Agenda tersebut menjadi bagian dari upaya membangun komunikasi yang intensif antara pemerintah dengan tokoh-tokoh keagamaan, sekaligus menegaskan pentingnya dialog dalam menjaga stabilitas sosial politik.
Pertemuan nasional tersebut memperlihatkan komitmen bersama antara pemerintah dan elemen masyarakat untuk memperkuat persatuan bangsa di tengah dinamika sosial dan politik yang berkembang.