MATARAM (Hidayatullah.or.id) – Ormas Hidayatullah menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III Tahun 2017 di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTB), dengan mengangkat tema “Optimalisasi Program Dakwah dan Tarbiyah Menuju Sukses Berperadaban Islam”.
Acara yang berlangsung selama 3 hari yang diikuti ratusan peserta perwakilan pengurus DPW Hidayatullah se-Indonesia ini meneguhkan program dakwah dan tarbiyah sebagai mainstream gerakan.
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah Nashirul Haq mengatakan inti gerakan Hidayatullah adalah dakwah dan tarbiyah.
“Organisasi ini hadir untuk bersinergi dengan pemerintah, masyarakat dan seluruh elemen umat dan bangsa untuk bersama-sama membangun Peradaban yang agung,” katanya dari arena Rakernas III Hidayatullah, Asrama Haji Mataram, Ahad (3/12/2017).
Dia menjelaskan, Hidayatullah mengangkat program dakwah untuk mencerahkan umat, program pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta melahirkan generasi unggul dan mandiri.
Adapun program sosial Hidayatullah, lanjutnya, adalah untuk membantu dhuafa serta program ekonomi keummatan untuk kesejahteraan masyarakat.
Beliau menambahkan, salah satu program unggulan Hidayatullah adalah Gerakan Dakwah Mengajar dan Belajar Al-Qur’an yang disingkat Grand MBA.
“(Grand MBA) tujuannya membantu dan menfasilitasi masyarakat agar mampu membaca, menerjemahkan, dan memahami al Qur’an secara mudah dan praktis,” tutupnya.
Rakernas III Hidayatullah Tahun 2017 ini dibuka oleh Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Amin. Dalam sambutannya, Wagub mendorong jajaran Hidayatullah terus membimbing umat menuju pengamalan ajaran Islam secara kaffah sesuai dengan perintah Allah dan rasul-Nya.
Menurut Amin, hal ini penting dilakukan mengingat saat ini umat membutuhkan bimbingan dan pembinaan dari seluruh komponen guna menghindarkan umat dari kekeliruan menafsirkan ajaran Islam.
Pada Sabtu (2/12/2017) malam giliran Gubernur Nusa Tenggara Barat, Tuan Guru Bajang (TGB) Dr Zainul Majdi menjamu peserta di rumah jabatannya.
mendorong umat Islam dapat mengenang kelahiran Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dengan semangat mengamalkan al-Qur’an.
“Masih dalam suasana kita mengenang kelahiran manusia agung Nabi Muhammad, maka komitmen kita adalah menjadikan al-Qur’an dan Rasul seperti saudara kembar yang tidak boleh dipisahkan,” ucapnya kala menjamu seluruh peserta Rakernas III Hidayatullah di Pendopo Gubernur NTB di Mataram, semalam, Sabtu (02/12/2017).
Merespons situasi kekinian, TGB menyatakan, hal penting yang harus diutamakan dan ditekankan dalam kehidupan umat Islam adalah persatuan, bukan perpecahan. (ybh/hio)