AdvertisementAdvertisement

Sambut Ramadhan KMH Gelar Sarasehan Dakwah dan Upgrading Dai

Content Partner

JAKARTA (Hidayatullah.or.id) — Menyambut bulan suci Ramadhan yang tinggal menghitung hari, lembaga yang secara khusus mengkoordinasi dan mendelegasi sumber daya dai Korps Muballigh Hidayatullah (KMH) gelar Sarasehan Dakwah dan Upgrading Dai di Coworking Space, Lt. 4, Gedung Pusat Dakwah Hidayatullah, Cipinang Cempedak, Otista, Polonia, Jatinegara, Jakarta, Kamis, 2 Sya’ban 1444 (23/2/2023).

Kegiatan ini dihadiri oleh 50 peserta perwakilan dai muda dari Jakarta, Banten, dan sejumlah perwakilan daerah dari daerah Jawa Barat. Kegiatan yang digelar intensif sehari ini menghadirkan sejumlah narasumber.

Hadir sebagai narasumber yaitu Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat yang juga Ketua Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Dakwah (LPPD) Khairu Ummah Ust. Drs. H. Ahmad Yani.

Penulis 58 buku ini menyampaikan materi dengan tema “Mempersiapkan Materi Dakwah yang Singkat, Menarik dan Berbobot”.

Selain itu, hadir pula narasumber lainnya dalam Sesi Sarasehan Dakwah yaitu pembina Persaudaraan Dai Indonesia (Posdai) Ust. H. Akib Junaid Al Hafidz, Ketua Bidang Dakwah dan Pelayanan Umat DPP Hidayatullah Drs. H. Nursyamsa Hadis, anggota Dewan Murabbi (DM) Hidayatullah KH. Zainuddin Musaddad dan dipandu oleh Ketua Posdai DKI Jakarta Ust. Abdul Maliki.

Direktur KMH Ust. Iwan Abdullah mengatakan program seperti ini penting bagi para muballigh untuk meluruskan motivasi, meluaskan wawasan, dan meningkatkan kemampuan dakwah.

Ia menyampaikan ucapan terima kasih serta memberikan semangat kepada para dai yang selama ini tetap istiqamah dalam barisan KMH dalam menyampaikan pencerahan ditengah umat. Dia mengungkapkan bahwa tujuan dari Sarasehan Dakwah adalah konsolidasi dan koordinasi serta pembekalan keilmuan dan peningkatan wawasan para dai dalam menyampaikan materi dakwah.

Iwan menjelaskan, KMH sebagai lembaga dakwah yang dibentuk oleh Hidayatullah bertujuan mewadahi para dai atau muballigh dalam hal peningkatan wawasan serta kemampuan dalam menyampaikan materi dakwah yang menarik.

“Upgrading ini juga sebagai ikhtiar meningkatkan kapasitas muballigh agar memiliki daya dorong dalam peningkatakan pemahaman serta perubahan dalam beribadah sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan sunnah. Ini sebagai bentuk komitmen KMH dalam menyiapkan dai yang memiliki kapabilitas dalam mencerahkan umat,” kata Iwan.

Agenda KMH tersebut dilangsungkan agenda Sarasehan Dakwah yang mengusung dua kegaiatan sekaligus, yaitu upgrading Dai Ramadhan dan Sarasehan Dai KMH yang dihadiri oleh para Mubaligh dari wilayah Jabodetabek yang sudah tergabung dalam KMH.

Dijelaskan Iwan, agenda Sarasehan Dakwah bertujuan untuk menambah kemampuan para dai dalam menyampaikan materi dakwah yang singkat tetapi memuat pesan mendalam dan juga memperkuat jati diri seorang dai sebagai pengemban amanah kenabian yang menghendaki perubahan dalam hal keilmuan, ibadah, serta sikap dan tingkahlaku pada umat.

“Bulan suci Ramadhan menjadi salah satu momentum dalam menyampaikan dakwah ditengah umat. Sebab diwaktu-waktu inilah jamaah banyak mendatangi masjid atau musalla untuk melaksankan shalat wajib maupun sunnah secara berjama’ah. Sehingga dibutuhkan kesiapan para dai dalam penguasaan materi, terlebih lagi, membangun kecakapan menyampaikan materi dakwah dalam durasi ceramah yang proporsional,” kata Iwan.

Dalam sesi Upgrading Dai Ramadhan, Ust. Drs. Ahmad Yani, salah satu dai kondang yang sudah malang melintang di dunia dakwah baik melalui lisan maupun pentingnya dai menguasai materi dan mampu berkomunikasi efektif dan efesien.

“Jangan menjadi ustadz yang bingung. Kuasai banyak materi, sehingga dalam situasi apapun, antum selalu siap menyampaikan ceramah. Kemampaun ceramah itu ibarat pistol, materi itu peluru, sedangkan kemampuan menarik pelatuk adalah kemampuan seorang dai dalam menyampaikan materi,” katanya.

Ustadz Ahmad Yani juga menyampaikan agar para dai dalam menyampaikan ceramahnya cukup dengan pointer (inti materi), sehingga tidak mengambil durasi waktu yang lama yang justru membuat jamaah tidak fokus menyimak.

“Baha satu ayat Al Quran atau satu hadits, lalu cukup diuraikan secara singkat pesan dari ayat atau hadits yang disampaikan,” katanya berbagi kiat.

Ia menyampaikan agar para dai memperbanyak jam terbang. Dengan semakin sering tampil hal itu akan menjadi media pembelaran dan menambah jam pengalaman lapangan. “Sehingga akan lebih terbiasa dan menguasai,” katanya menandaskan.*/Adam Marzuki Attinigi

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Membangun Generasi Islami Berdaya melalui Pesantren Masyarakat Cibuntu

KUNINGAN (Hidayatullah.or.id) -- Pengurus Persaudaraan Dai Indonesia (PosDai) baru-baru ini melakukan anjangsana silaturrahim ke komunitas warga binaan Pesantren Masyarakat...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img