MOJOKERTO (Hidayatullah.or.id) — Di tengah derasnya aksi pencarian dan pertolongan pasca bencana yang terjadi di berbagai daerah, SAR Hidayatullah Jawa Timur tak mengendurkan semangatnya untuk terus meningkatkan kapasitas para relawan.
Pada Jumat, 24 Rajab 1446 (24/1/2025), organisasi ini secara resmi menggelar Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) di Kampus Thursina STAI Lukman Al Hakim, Soleliman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Pelatihan ini berlangsung selama tujuh hari dan diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai Dewan Pengurus Daerah (DPD) Hidayatullah di Jawa Timur.
Acara pembukaan dihadiri oleh Ketua DPW Hidayatullah Jawa Timur Amun Rowi, Ketua Yayasan Kampus Madyan Faisol Haq, Kepala Dusun Seloliman, serta Ketua Umum SAR Hidayatullah Irwan Harun beserta jajaran serta tim instruktur nasional SAR Hidayatullah dari Jakarta.
Dalam sambutannya, Ketua DPW Hidayatullah Jawa Timur, Amun Rowi, menekankan urgensi pelatihan ini dalam membentuk relawan yang kompeten dan berkarakter. Ia menegaskan bahwa kesempatan mengikuti Diklatsar harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kapasitas diri, memperkuat semangat pengabdian, serta menanamkan nilai-nilai keikhlasan dalam membantu masyarakat.
“Diklatsar ini adalah momentum untuk menyiapkan relawan yang tangguh, solid, dan bertanggung jawab dalam menghadapi situasi darurat. Lebih dari sekadar keterampilan teknis, relawan juga perlu memiliki keteguhan hati dan semangat pengabdian yang tulus,” ujar Amun Rowi.
Lebih lanjut, Amun menjelaskan bahwa Diklat ini juga bertujuan untuk memperkuat jati diri kader Hidayatullah, mengokohkan sistematika Wahyu, serta menanamkan prinsip kepemimpinan dalam jamaah. Ia berharap bahwa para peserta akan keluar dari pelatihan ini sebagai individu yang siap mengemban tugas kemanusiaan dengan penuh dedikasi.
Kesiapan Mental dan Spiritual Jadi Prioritas
Ketua Umum SAR Hidayatullah, Irwan Harun, dalam kesempatan yang sama menegaskan bahwa Diklatsar ini bukan sekadar pelatihan teknis, melainkan sebuah langkah strategis untuk memperkuat peran SAR Hidayatullah dalam kontribusi nyata di bidang kemanusiaan.
“Kami berharap peserta tidak hanya terampil secara teknis, tetapi juga memiliki mental dan spiritual yang kokoh untuk menghadapi berbagai tantangan. Sebab, tugas kemanusiaan tidak hanya membutuhkan keahlian fisik, tetapi juga kesiapan mental dalam menghadapi berbagai situasi yang tidak terduga,” tegasnya.
Relawan diharapkan tidak hanya memahami aspek teknis pertolongan pertama, penanganan bencana, dan manajemen krisis, tetapi juga memiliki ketahanan jiwa yang tinggi untuk menghadapi situasi darurat dengan kepala dingin dan hati yang ikhlas.
Dengan diadakannya pelatihan ini, jelas Irwan, SAR Hidayatullah berharap semakin banyak relawan yang siap turun ke lapangan dengan keahlian yang mumpuni, jiwa yang kuat, serta keikhlasan dalam mengabdi kepada masyarakat.
“Diklatsar ini merupakan ikhtiar dan sebuah langkah nyata dalam memperkokoh peran SAR Hidayatullah di bidang kemanusiaan dalam membantu siapapun dan dimanapun yang dapat kami jangkau,” katanya.
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari masyarakat sekitar, termasuk Kepala Dusun Seloliman yang mengapresiasi inisiatif SAR Hidayatullah dalam membangun kesiapsiagaan bencana.
Selama tujuh hari agenda ini, para peserta mendapatkan pelatihan yang mencakup keterampilan dasar pertolongan pertama, penanganan bencana, hingga strategi mitigasi dan manajemen krisis.
Usai acara kegiatan di Kampus Tursina STAI Lukman Al Hakim, tim instruktur Diklatsar Nasional SAR Hidayatullah langsung bertolak ke Bengkulu untuk melanjutkan agenda pelatihan serupa yang digelar di wilayah tersebut.
“SAR Hidayatullah terus berkomitmen untuk memperkuat kapasitas relawan di berbagai daerah demi kesiapsiagaan dan respons cepat dalam situasi darurat,” tandas Irwan.*/Muhammad Hidayat